65 Ton Amunisi Lenyap Pasca Ledakan dan Kebakaran, Panglima TNI Beri Penjelasan Ini
65 ton amunisi lenyap pasca ledakan dan kebakaran, Panglima TNI Beri penjelasan ini --
BACA JUGA:Pilih Harga Terbaik, Ini Harga Beli Kelapa Sawit Tiap Perusahaan di Bengkulu Utara
Gudang dilengkapi tanggul tinggi yang berfungsi meminimalisir dampak bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Jarak antar gudang pun berjauhan.
Minimal seratus meter dari satu gudang ke gudang lainnya.
Agus memastikan, sampai kemarin belum ditemukan indikasi terjadi human error atau kesalahan personel yang memantik ledakan dan kebakaran di gudang amunisi nomor 6.
”Memang kalau sudah expired itu relatif sensitif, labil. Dia kena gesekan, kena panas, akan mudah meledak,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap menurunkan tim untuk melakukan investigasi secara lebih komprehensif dan mendalam.
Tujuannya bukan hanya menemukan penyebab ledakan, melainkan demi perbaikan ke depan.
Jenderal bintang empat TNI AD itu menyebut, tim investigasi yang dibarengi Polisi Militer TNI sudah bekerja sejak Sabtu malam.
Selain investigasi, penyisiran dampak ledakan terus dilakukan.
Tujuannya untuk mencari dan mengumpulkan serpihan amunisi, selongsong peluru, dan sebagainya.
Pendataan rumah-rumah warga yang terdampak ledakan juga dilakukan. Pemerintah Daerah Jawa Barat memastikan bakal memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat ledakan.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di sekitar Gudmurah Kodam Jaya yang terdampak ledakan dan kebakaran gudang nomor 6. Meski gudang tersebut hancur dan rusak, dia bersyukur lantaran sama sekali tidak ada korban.
Baik luka maupun meninggal dunia. Kepada awak media, dia menyatakan bahwa seharusnya amunisi yang meledak dan terbakar dimusnahkan setelah lebaran nanti.
Maruli menyebut, proses disposal ratusan ribu amunisi tersebut sudah berjalan.