Ini Mitos Tanah Kuburan untuk Praktek Klenik Ternyata Tidak Hanya di Indonesia

ILMU HITAM: Tanah kuburan Menjadi media ilmu hitam dalam praktek klinik--

KORANRB.ID - Mungkin anda pernah mendengar bawasanya mitos tanah kuburan sering kali menjadi salah satu syarat yang dibawa ketika akan meminta bantuan di Praktek klenik atau dukun yang terkadang praktiknya di luar batas rasional dan ilmiah.

Dimana tanah kuburan sering menjadi bagian dari berbagai ritual.

Meskipun banyak yang tidak menganjurkan untuk meminta bantuan ke praktek klenik, tanah kuburan dalam konteks klenik memiliki banyak kegunaan.

Mulai dari tanah kuburan dapat digunakan dalam pembuatan ramuan atau mantra ilmu hitam.

Konon, tanah kuburan diyakini memiliki energi khusus yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan seperti memanggil roh atau mengucapkan kutukan.

BACA JUGA:Mitos 4 Hewan Pembawa Sial Bila Dipelihara, Kamu Pernah Melihara yang Mana?

Kemudian beberapa praktisi klenik juga meyakini bahwa tanah kuburan tempat di mana energi spiritual berkumpul dan mudah diakses, untuk berkomunikasi dengan roh-roh orang yang telah meninggal dengan menggunakan alat-alat seperti papan ouija atau meditasi di dekat makam.

Selain itu juga ada tradisi yang meyakini bahwa tanah kuburan merupakan benda bertuah karena dikubur bersama dengan orang yang telah meninggal.

Maka dari itu ada yang meyakini bahwa tanah kuburan mengandung energi yang kuat dan dapat digunakan dalam ritual untuk melindungi diri dari serangan spiritual atau fisik.

Penggunaan tanah kuburan dalam praktik klenik sering kali melibatkan kepercayaan yang tidak didasarkan pada fakta atau ilmu pengetahuan yang terverifikasi.

Ini adalah praktik-praktik yang kontroversial dan sering kali tidak etis, serta bisa melanggar hukum dan norma moral.

BACA JUGA:Semakin Populer, Apa Kelebihan Busi Iridium Dibandingkan Busi Konvensional

Praktik-praktik ilmu kebatinan atau mistik yang melibatkan penggunaan tanah kuburan dapat ditemui di berbagai budaya dan daerah di seluruh dunia tidak hanya di Indonesia.

Namun, penggunaan dan praktiknya dapat berbeda-beda tergantung pada kepercayaan dan tradisi lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan