Jalan Lintas Selolong Hampir Putus, Abrasi Semakin Parah
ABRASI: Kondisi abrasi di jalan Desa Selolong Batik Nau yang semakin parah --Shandy/rb
BATIK NAU, KORANRB.ID – Rehabilitasi jalan lintas non status sepanjang pantai barat Sumatera, Kecamatan Batik Nau Bengkulu Utara tuntas.
Saat ini kondisi jalan yang sempat menjadi permasalahan hingga pemblokiran khusus truk batu bara tersebut sudah mulus kembali.
Namun masyarakat tetap tidak memperkenankan truk angkutan batu bara untuk melintasi jalan tersebut.
Warga melarang lantaran khawatir jalan yang sudah lama rusak akibat lalu lintas truk batubara tersebut akan kembali rusak.
Disamping itu, meskipun jalan Desa Air Lakok hingga Desa Serangai sudah mulus, namun abrasi yang terjadi di Desa Selolong justru semakin parah.
BACA JUGA:Temuan Belanja BOS Rp 1,9 Miliar, Disdikbud: Salah Input Data
Jalan ini masih digunakan para pengendara dari arah Lais menuju ke Mukomuko atau ke Padang. Sebab ruas jalinbar lama ini, jarak tempuhnya lebih singkat dari pada jalinbar Batik Nau.
Sehingga memang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh truk angkutan batu bara.
Camat Batik Nau Syahbani menerangkan jika jalan yang abrasi di Desa Selolong saat ini memang semakin meluas. Bahkan saat ini untuk melalui laur jalan aspal yang diharapkan masyarakat setempat menghindari terjadinya kecelakaan.
“Karena abrasi sudah menghabiskan seluruh badan jalan. Sedangkan titik itu tidak masuk dalam perbaikan,” terang Syahbani.
Kondisi tersebut juga sudah dilaporkan ke Pemprov hingga Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan. Kondisi abrasi yang terus meluas dikhawatirkan akan membuat jalan benar-benar putus nantinya.
BACA JUGA:PH: 14 Kapus dan PPTK Diduga Punya Peran Sama
“Karena arus di pantai barat sumatera sangat tinggi. Apalagi saat nantinya musim hujan datang, tanah akan terus terkikis dan abrasi bisa terus meluas,” terangnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Serangai, Riduan menerangkan jika mereka meminta truk angkutan batu bara tidak melintasi desa mereka setelah jalan benar-benar tuntas dibangun nantinya.