Jarang Ada yang Tahu, Ini Rahasia Pelepah Sawit Bikin Panen Makin Melimpah

PELEPAH: Pelepah sawit memiliki segudang manfaat bagi lahan perkebunan, bikin panen melimpah--Foto: SawitIndonesia.Koranrb.Id

KORAN RB.ID - Jarang ada yang tahu, sebagian petani sawit justru tak memanfaatkan secara maksimal pelepah sawit. Kebanyakan pelepah sawit hanya sebagai limbah, yang kerap dianggap pengganggu areal perkebunan saja. 

Padahal, pelepah sawit memiliki segudang manfaat bagi petani termasuk lahan perkebunan itu sendiri. Paling umum, limbah pelepah sawit dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Pelepah sawit yang baru dipotong dalam bentuk segar dapat diberikan sebagai pakan kambing setelah diolah menjadi bentuk pendek atau digiling menjadi abon. 

BACA JUGA:Viral Curhatan Istri Kapolsek, Ngojek Hidupi 3 Anak, Suaminya Menikah Lagi, Ini Kata Kapolres

BACA JUGA:Isi 4 Kotak Amal di Warteg Hikma Kandang Limun Kota Bengkulu Dicuri, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Hanya saja meskipun telah digiling halus, aroma pelepah sawit masih kurang disukai oleh kambing dan sapi. Terkait manfaat sawit untuk pakan ternak ini,

berdasarkan penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian.

Salah satu metode untuk membuat limbah daun dan pelepah sawit disukai oleh ternak adalah melalui fermentasi dengan mikroba ragi Trichoderma viride dan Rhizopus oligosporus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 14 hari fermentasi, kandungan protein daun dan pelepah sawit meningkat dari 5,3% menjadi 8,85%. Selain itu, bentuk fisiknya menjadi lembut dan aromanya menjadi wangi sehingga kambing ataupun sapi lebih menyukainya.

Untuk melakukan fermentasi, mikroba ragi perlu diperbanyak melalui inokulum. Caranya adalah dengan memasukkan dua liter biakan inokulum ke dalam larutan air campuran bioreaktor, bersama dengan gula pasir, tepung beras, ragi tempe, urea, KCl, dan SP-36. 

BACA JUGA:Dapat Kucuran Rp 106 Miliar, Ini Kabupaten Penghasil Sawit dan Karet Terbesar di Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Tahun Ini, Program Replanting di Bengkulu Tengah Untuk 1.000 Hektare Kebun Sawit

Lalu, biakan dalam bioreaktor kemudian dijaga selama tujuh hari dengan aerasi dan pengadukan yang teratur. Setelah tujuh hari, larutan mikroba siap digunakan untuk fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit.

Hasil penelitian tersebut telah dilakukan uji coba pada 20 ekor kambing jantan yang mengkonsumsi daun dan pelepah sawit fermentasi selama 12 minggu. Hasilnya kambing  mengalami pertambahan bobot yang signifikan. Rata-rata bobot hidup kambing meningkat sebesar 4,3 kg selama 12 minggu, dengan bobot akhir rata-rata mencapai 17,5 kilogram.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan