Seluruh Sekolah Wajib Gunakan Kurikulum Merdeka Belajar
TAMPIL: Siswi perwakilan dari daerah se Provinsi Bengkulu saat tampil di Festival KBM 2024 di Gedung Bencolen BPMP Bengkulu, kemarin.--ABDI/RB
BENGKULU – Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bengkulu mewajibkan seluruh sekolah di Provinsi Bengkulu menerapkan Kurikilum Merdeka Belajar (KMB) 2024.
Koordinator acara Festival launching Kurikulum Merdeka Belajar 2024, Supama mengatakan Kurikulum Meredeka Belajar ini sudah melalui rangkaian sosialisasi sebelum diterapkan tahun ini.
Dengan sosialisasi sebelumnya, maka penerapan kurikulum merdeka belajar di Provinsi Bengkulu sudah wajib diterapkan di seluruh sekolah.
“Pada tahap sosialisasi (2022-2023) Alhamdulillah sudah kurang lebih 3.600 sekolah sudah menerapkan, sekitar 90 persen, ini tentu baik.
BACA JUGA: Kecewa, HMI Bengkulu Ancam Duduki Gedung DPRD Provinsi Bengkulu
Sehingga tahun ini (2024, red) kurikulum merdeka belajar bisa diterapkan kepada seluruh sekolah di Bengkulu,” ungkap Supama kala acara Launching Kurikulum Merdeka Belajar 2024, di Aula BenMall, Selasa, 25 Juni 2024.
Pada kegiatan Festival kurikulum merdeka belajar 2024 tersebut, Supama mengharapkan, menjadi simbolis penerapan atau implementasi kurikum ini.
Supama menerangkan, tahap sosialisasi kurikulum merdeka belajar sendiri dilakukan pada awal tahun 2022 hingga 2023 tahun lalu.
“Pada 2022 – 2023 itu mulai disosialisasikan, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar Supama.
BACA JUGA:Prospek Menjanjikan Industri Pengolahan Rumput Laut, Peluang Pasar Capai USD11,8 Miliar
Supama juga mengharapkan, bahwa penerapan kurikulum merdeka belajar nantinya dapat menciptakan generasi yang unggul dan beretika luhur.
“Kita berharap kurikulum ini menciptakan sebuah generasi yang unggul,” harap Supama.
Ditambahkan, Kepala Bidang SMA Disdikbud Provinsi Bengkulu, Three Marnope, bahwa sejalan yang disampaikan BPMP bahwa Provinsi Bengkulu akan menerapkan kurikulum merdeka belajar kepada seluruh sekolah, tanpa terkecuali.
Hal tersebut berdasarkan tahapan sosialisasi yang dilakukan di sekolah, yang telah mencapai angka 90 persen pada penerapan kurikulum merdeka belajar tersebut.