142 Desa, Menyisakan 2 Desa Masih Blank Spot Telekomunikasi Seluler
SULIT SINYAL: Desa Air Tenam yang masih blank spot sinyal telekomunikasi seluler dan internet--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
KOTA MANNA,KORANRB.ID - Dari 142 desa di Kabupaten Bengklulu Selatan, hingga saat ini masih 2 desa diantaranya masih mengalami blank spot atau sulit sinyal telekomunikasi seluler dan internet.
Dua desa tersebut, Air Tenam Kecamatan Ulu Manna dan Desa Ganjuh Kecamatan Pino. Ini membuktikan, hingga mendekati penghujung tahun 2024 belum seluruh desa (belum 100 persen) terbebas dari sulitnya sinyal komunikasi telepon seluler.
Sebagai gambaran, Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna berada di perbatasan Kabupaten Bengkulu Selatan dengan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Sedangkan Desa Ganjuh berada di pedalaman wilayah Kecamatan Pino.
BACA JUGA:Penetapan Tsk Dugaan Penipuan Investasi Ayam di Depan Mata
BACA JUGA:Awas! Bahaya Pohon Tumbang Mengintai Warga di 3 Kawasan
Kepala Dinas Kominfo Bengkulu Selatan, Fariq Hafizh mengakui jaringan seluler belum mencapai seluruh desa di Bengkulu Selatan. Desa Air Tenam dan Ganjuh masuk dalam kategori blank spot atau tidak ada jaringan.
Penyebab belum maksimalnya jaringan telekomunikasi seluler di Bengkulu Selatan menurut Fariq lantaran beberapa kawasan desa terletak sangat jauh dari permukiman padat penduduk.
Seperti halnya Desa Air Tenam berlokasi di paling ujung Kecamatan Ulu Manna dan Desa Ganjuh jauh di pedalaman.
Kondisi tersebut belum mampu menarik investor untuk melakukan pemasangan tower seluler atau pemancar BST (Base Transceiver Station) tambahan. “Kita usul lagi tahun depan 2025, penambahan tower BST,” kata Fariq.
Setiap tahun sambung Fariq pemerintah daerah selalu mengusulkan penambahan tower untuk jaringan seluler di desa-desa.
BACA JUGA:Rohidin Kampanye di Bengkulu Selatan; Pentingnya Kesinambungan Program Pro Rakyat
BACA JUGA:Hasil Koordinasi dengan Kemendikbud, Pemotongan PIP Siap Dibawa ke APH, MUI Dorong Pengusutan
Tahun sebelumnya 4 desa di Bengkulu Selatan blank spot. Tapi di tahun 2024 desa Jeranglah Kecamatan MANNA dan Desaa Telaga Dalam Kecamatan Pino Raya telah memiliki tower sehingga menyisakan 2 desa lagi.
“Pihak provider (penyedia) jaringan telekomunikasi seluler masih berhitung, ambil untung dari pemasangan jaringan. Jadi ini tugas kami pemeritah bagaiman agar bisa menyakinkan provider memasang jaringan di 2 desa yang masih blank spot itu,” ujar mantan kepala Bapenda ini.