Digunakan Saat Momen Pernikahan, Ini Mitos dan Perkembangan Janur Kuning di Indonesia

Janur kuning merupakan bagian budaya Indonesia yang sudah melekat sejak lama, khususnya di acara pernikahan atau hajatan. --Zulkarnain Wijaya

KORANRB.ID - Janur kuning merupakan bagian budaya Indonesia yang sudah melekat sejak lama, khususnya di acara pernikahan atau hajatan. 

Bagi masyarakat, janur kuning sering dijadikan sebagai simbol atau penanda bahwa di tempat yang ditunjuk sedang berlangsung suatu hajatan, terutama pernikahan. 

Meski sederhana, janur kuning mengandung makna filosofis dan mitos yang kaya dan terus mengalami perkembangan seiring waktu.

Asal Usul Janur Kuning

Istilah “janur” berasal dari bahasa Jawa, yaitu “ja” yang berarti “lurus” dan “nur” yang artinya “cahaya” atau “sinar”. Janur biasanya dibuat dari daun kelapa muda yang belum kering, dipilih yang masih berwarna kuning kehijauan dan lentur. 

Tradisi menggunakan janur sebenarnya telah ada sejak zaman kerajaan di Nusantara, terutama di Jawa. Di era kerajaan, janur kuning biasanya digunakan untuk upacara-upacara penting, seperti pernikahan dan penyambutan tamu kehormatan.

Secara filosofis, janur kuning merepresentasikan kehidupan dan keberkahan. Daun kelapa yang panjang melambangkan kebersihan, kelurusan niat, dan harapan baik. Janur yang dibuat melingkar juga dipercaya sebagai simbol keabadian, karena tidak memiliki awal maupun akhir. 

Dalam pernikahan, janur kuning diartikan sebagai simbol restu alam dan masyarakat untuk pasangan pengantin, diharapkan agar hubungan mereka selalu langgeng dan penuh keberkahan.

BACA JUGA:Konsumsi Nasi Setengah Masak Dapat Membuat Sakit Perut, Benarkah, Simak Penjelasannya

BACA JUGA:IKKB Kota Bengkulu Siap Menangkan Paslon Nomor Urut 1 DISUKA

Mitos di Balik Penggunaan Janur Kuning

Di balik penggunaannya yang umum, janur kuning ternyata menyimpan sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat.

1. Menolak Bala dan Energi Negatif

Banyak yang meyakini bahwa janur kuning dapat menangkal energi negatif atau gangguan roh halus. Masyarakat Jawa percaya, janur kuning yang dipasang di pintu masuk hajatan dapat menjauhkan makhluk-makhluk halus yang ingin mengganggu acara. Hal ini menjadikan janur kuning sebagai simbol perlindungan dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan