Mitos Potong Kuku Malam Hari Pamali, Bagaimana Sejarah Awalnya?

Potong kuku di malam hari adalah salah satu tradisi atau kepercayaan yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. --Jeri Yasprianto

KORANRB.ID - Potong kuku di malam hari adalah salah satu tradisi atau kepercayaan yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. 

Banyak yang mempercayai bahwa memotong kuku setelah matahari terbenam membawa nasib buruk atau dapat mendatangkan malapetaka. 

Kepercayaan ini tergolong sebagai pamali, yaitu pantangan atau hal yang sebaiknya dihindari dalam budaya lokal.

Kepercayaan ini kemungkinan berasal dari mitos dan folklore yang berkembang dalam masyarakat agraris. 

Pada zaman dahulu, ketika kehidupan masyarakat sangat bergantung pada alam, banyak ritual dan kebiasaan ditetapkan untuk menjaga keharmonisan dengan lingkungan dan menghindari hal-hal yang dianggap tidak baik. 

BACA JUGA:6 Harga Kunci Mobil Termahal di Dunia, Ada yang Setara 5 Kali Harga Toyota Fortuner

BACA JUGA:10 Dampak Buruk Bagi Laki-laki Bila Ikut KB, Pikir Ulang Dulu Sebelum Terlambat

Memotong kuku di malam hari dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati waktu atau bahkan alam.

Kuku, dalam banyak budaya, memiliki makna simbolis yang dalam. Kuku yang sehat dianggap sebagai tanda kesehatan dan kekuatan. 

Dengan memotong kuku, seseorang seolah-olah membuang bagian dari diri mereka yang mungkin membawa energi negatif. 

Namun, melakukan ini di malam hari dapat diartikan sebagai tindakan terburu-buru atau kurang hati-hati, yang dapat membawa dampak buruk.

Bagi sebagian orang, memotong kuku di malam hari bukan sekadar hal sepele, melainkan memiliki dampak psikologis. 

BACA JUGA:Mudah Baperan Hingga Bisa Hidup Tanpa Kepala, Berikut 12 Fakta Tentang Ayam

BACA JUGA:Manfaat Tanaman Nilam untuk Kesehatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan