Penemuan Terbaik Dalam Menentukan Arah, Ini Sejarah Kompas dan Fungsinya

Kompas adalah salah satu penemuan terbaik dalam sejarah peradaban manusia. Sebagai alat navigasi, kompas telah membantu para penjelajah, pelaut, dan penjelajah darat untuk menentukan arah--

KORANRB.ID - Kompas adalah salah satu penemuan terbaik dalam sejarah peradaban manusia. Sebagai alat navigasi, kompas telah membantu para penjelajah, pelaut, dan penjelajah darat untuk menentukan arah dengan akurasi yang lebih baik, membuka jalan bagi perdagangan, ekspansi geografis, dan eksplorasi dunia. 

Sejarah Kompas

Sejarah kompas dimulai di Cina pada masa Dinasti Han (sekitar abad ke-2 SM). Pada awalnya, kompas tidak digunakan untuk navigasi, melainkan sebagai alat dalam praktik feng shui—sebuah sistem geomansi untuk menentukan lokasi yang ideal dalam membangun bangunan atau makam.

Orang Cina menggunakan batu magnetit (lodestone), sebuah mineral alami yang memiliki sifat magnetik, untuk menunjukkan arah utara dan selatan.

Kompas pertama ini dikenal sebagai “sudu magnetis” karena bentuknya menyerupai sendok kecil yang diletakkan di atas piring datar. Ketika sendok diputar, ujungnya akan menunjuk ke arah selatan. Kompas ini disebut “Sinan” dan lebih digunakan untuk tujuan filosofis dan spiritual daripada untuk navigasi praktis.

BACA JUGA:Hewan Terampil! Berikut 5 Fakta Unik Berang-Berang

BACA JUGA:Punya Hutan Tua Terluas di Asia Tenggara dan Oleh-Oleh Ikan Asin, Inilah 6 Fakta Kalimantan Utara

Perkembangan Kompas

Pada abad ke-9 hingga ke-11, bangsa Cina mulai menggunakan kompas untuk keperluan navigasi di laut. Dengan kemampuan menentukan arah utara dan selatan, pelaut Cina dapat berlayar lebih jauh dan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Ini merupakan langkah besar dalam sejarah eksplorasi maritim.

Pada abad ke-12, teknologi kompas menyebar ke dunia Arab melalui jalur perdagangan. Para pedagang Arab menyebarkan pengetahuan ini ke Eropa, di mana kompas mengalami penyempurnaan teknologi.

Pada abad ke-13, kompas jarum magnetik yang lebih kecil dan praktis telah digunakan secara luas di Eropa, terutama oleh para pelaut. Alat ini menjadi sangat penting dalam pelayaran, terutama selama Age of Exploration atau Zaman Penjelajahan (abad ke-15 hingga ke-17).

Cara Kerja Kompas

Kompas bekerja berdasarkan sifat magnet bumi. Bumi memiliki medan magnet yang dihasilkan oleh inti cairnya, yang menciptakan kutub utara magnetik dan kutub selatan magnetik. Jarum kompas, yang terbuat dari bahan magnetis, akan sejajar dengan garis medan magnet bumi, sehingga salah satu ujung jarum selalu menunjuk ke arah utara.

Namun, ada perbedaan antara utara sejati (geografis) dan utara magnetik yang harus diperhatikan. Utara sejati mengacu pada Kutub Utara geografis, sedangkan utara magnetik adalah lokasi di mana medan magnet bumi menunjuk. Perbedaan ini dikenal sebagai deklinasi magnetik dan dapat bervariasi tergantung lokasi di bumi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan