Bedah Rumah 2024 Cuma Dianggarkan RP 460 Juta

KORANRB.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Bengkulu menganggarkan Rp 460 juta untuk program bedah  Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2024 mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman Dinas Perkim Kota Bengkulu, Lepi Nurseha mengatakan bedah RTHL di 2024 tetap dilanjutkan, meski ada penurunan alokasi anggaran dari 2023.

“Alhamdulilah tetap berlanjut, kuotanya saja yang mengalami penurunan dari 61 RTLH ditahun ini, dan tahun 2024 mendatang hanya 23 RTLH yang akan dibedah dan diperbaiki,” sebut Lepi.

BACA JUGA:Dua Kecamatan Dimekarkan Jadi Lima

Lepi menerangkan, kuota dikurangi akibat menyesuaikan kondisi keuangan daerah. Namun kemungkinan penambahan jumlah RTLH yang akan dibedah masih terbuka lebar. Jumlah tersebut bisa saja mengalami perubahan menyesuaikan keadaan anggaran di Kota Bengkulu.

“Bisa jadi ada penambahan, tetapi ini belum pasti, yang pastinya akan ada 23 RTLH yang akan dibedah dan diperbaiki,” ucap Lepi.

BACA JUGA:Denni: Hargai Jerih Payah Ibu, dari Subuh ke Subuh

Penerima program RTLH 2024 belum ditentukan, karena masih dalam kajian. Tetapi dalam skala perioritas program bedah RTLH dikhususkan untuk masyarakat memiliki ekonomi rendah yang tidak dapat melakukan renovasi rumahnya.

“Belum kita tentukan, tetapi kita pastikan, penerima program bedah RTLH adalah masyarakat yang memang tepat, dan akan kita survei terlebih dahulu,” terang Lepi.

Sekadar informasi, penurunan alokasi anggaran bedah RTHL dalam APBD 2024 sekitar Rp 460 juta, sedangkan APBD tahun 2023 2023, Pemkot menganggarkan Rp 1,2 miliar.

“Kuota kita mengikuti kemampuan keuangan daerah, tetapi kita bantu upayakan untuk maksimal,” sebut Lepi.

BACA JUGA:Dana Rp 44 Miliar KPU Belum Cair, Rusman: Kita Masih Menunggu

Lepi merincikan, dalam kegiatan bedah RTLH, Pemkot menganggarkan Rp 20 juta setiap rumahnya yang akan dilakukan perbaikan. 

Biaya ini meliputi uang untuk membelikan bahan material yang diperlukan dan biaya tukang.