Dua Versi Asal Usul Nama Mukomuko yang Ternyata Punya Kesamaan

Ada dua versi terkait pemberian nama Mukomuko sebagai salah satu daerah paling ujung di Provinsi Bengkulu. (Firman/KORANRB.ID)--

KORANRB.ID - Setiap daerah pasti memiliki daerah pasti memiliki cerita dan sejarah masing-masing. Baik yang memiliki catatan sejarah ataupun hanya menjadi sebuah cerita turun temurun yang dipercayai, dikalangan masyarakat asli.

Tidak hanya sejarah berdirinya suatu daerah, kuliner, kerajinan, kesenian, hingga pemberian nama pada suatu daerah memiliki cerita, terbentuknya sebuah nama. Begitu juga dengan asal usul nama Kabupaten Mukomuko, yang memiliki dua versi atau dua pendapat, yang memiliki kesamaan dan memiliki perbedaannya.

BACA JUGA:Sejarah Pembangunan Masjid Agung Mukomuko, Ternyata Pernah Berganti Nama

Namun diyakini kebenarannya terjadi pada masa lampau. Untuk pendapat sejarah nama Mukomuko yang pertama. Mulanya warga Mukomuko sekarang, bertempat tinggal di suatu daerah yang di beri nama Padang Ribunribun.

Penduduknya terdiri dari dua kelompok yang tergabung dalam 7 nenek. Nenek yang bergelar Maharajo Namrah, Maharajo Terang, Maharaja Laksamana, Rajo Tiangso, Rajo Kolo, Koto Pahlawan, dan Rajo Mangkoto. Sesepuh ini membentuk negeri yang di kepalai seorang penghulu adat, yang dipanggil datuk untuk mengepalai seluruh kepala suku.

Dalam melaksanakan tugasnya datuk dibantu oleh kepala suku. Setelah beberapa, akhirnya daerah yang ditinggali di beri sebutan Teluk Kuala Banda Rami. Sebutan ini diberi oleh pendatang dari Kerinci. Pendatang ini adalah seorang yang membawa dagangan dari Sungai Ipuh yang  menyelusuri Sungai Selagan dengan menggunakan rakit hingga sampai ke muara pelabuhan biduk-biduk.

BACA JUGA:Air Terjun Mandi Angin Mukomuko Salah Satu Air Terjun Tertinggi di Bengkulu

Ia datang dari berbagai daerah untuk berniaga, seperti dari Indrapura, Bugis, dan sebagainya. Karena nama tersebut dibuat oleh kaum pendatang, maka kepala para kepala suku mengadakan musyawarah di Padang Ribun ribun untuk mencari nama yang sesuai bagi daerahnya.

Karena tidak ingin menggunakan nama yang diberi oleh seorang pendatang. Akhirnya lebih kurang selama 6 purnama bermusyawarah belum juga ada kesepakatan tentang nama yang di kehendaki untuk daerah tersebut. Pada purnama ke 7, sesepuh kedatangan 3 orang tamu dari Pagar Ruyung.

Yaitu Paduko Rajo, Marajo Nan Kayo dan Marajo Gedang. Setelah berbasa-basi, salah seorang tamu bertanya kepada pimpinanya musyawarah. Yaitu Maharajo Namrah tentang musyawarah yang apa yang dilakukan dengan duduk berhadap-hadapan ini.

BACA JUGA:Lagi Viral ! Bangunan Masjid Menyerupai Kakbah, Berikut Kisah dari Pendirinya

Maharajo Namrah menjawab bahwa musyawarah ini ingin mencari nama yang baik untuk daerah yang tempati. Mendengar pernyataan itu maka tamu menjawab, sudah tujuh purnama bermusyawah berhadapan Mukomuko. Mendengar ucapan tamu tadi kepala suku menjawab, kalau demikian, negeri ini diberi nama Mukomuko.

Sehingga lahirlah nama Mukomuko yang berasal dari musyawah yang berhadap-hadapan. Kemudian untuk versi atau pendapat yang ke dua mengenai asal usul nama Mukomuko. Sebelumnya Mukomuko bernama Kerajaan Talang Kayu Embun.

Pada tahun 1529 terjadi keributan antara kerajaan Kerinci dengan kerajaan Kayu Embun tentang batas kerajaan. Akibat adanya perselisihan tersebut. Maka Sultan Firmansyah yang menjadi Rajo Indrapura diperintah untuk bermusyarah bermukomuko di rumah Gedang Lunang yang di hadiri, pemangku lima dari Kerinci dan depati Empat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan