Tenda Jemaah Haji di Mina Lebih Dekat dengan Jamarat

BELA/RB KONSULTASI: Dua orang Calon Jamaah Haji (CJH) Bengkulu sedang menghadap kepada ketua tim haji Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeneterian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu untuk berkonsultasi.--bella/rb

Tenda Jemaah Haji di Mina Lebih Dekat dengan Jamarat 

JAKARTA, KORANRB.ID – Kesepakatan perhajian (Ta'limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H /2024 M telah ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Sejumlah peningkatan layanan haji bakal dirasakan oleh jemaah di tahun ini. 

Penandatanganan ini dilakukan pada Senin, 8 Januari 2024 di Jeddah, Arab Saudi. Turut hadir dalam proses penandatanganan tersebut Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konjen RI di Jeddah Yusron B. Ambary, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta para pejabat Kementerian Agama (Kemenag) lainnya.

BACA JUGA:Jemaah Haji Lansia 2024 Tembus 46 Ribu

Menag Yaqut mengungkapkan, ada beberapa permintaan Indonesia terkait peningkatan layanan perhajian yang disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi dalam Ta'limatul Hajj. Diantaranya, tentang penempatan jemaah di Mina. ”Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat,” tuturnya dalam keterangan resminya, kemarin. 

BACA JUGA:Haji, Kemenag Buka Usulan Jemaah Pendamping

Tidak hanya itu, Pemerintah Saudi disebutnya juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji. Menurutnya, ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia. ”Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” ungkapnya. 

Selain pelayanan, kedua menteri turut menyepakati soal jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan tahun ini. Yakni, sebanyak 241 ribu orang. Jumlah ini terdiri dari 221 ribu kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan yang telah disetujui Raja Arab Saudi. 

BACA JUGA:Kuota Petugas Haji Indonesia 4.400 Orang

Yaqut menyampaikan, jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. Jika ditelisik empat tahun terakhir, pada 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jemaah. Jumlah ini berkurang menjadi hanya 100.051 jemaah pada 2022 karena pagebluk Covid-19. Sementara, di 2021, penyelenggaraan haji bahkan ditiadakan lantaran pandemi. Kemudian di tahun lalu, kuota haji yang didapatkan Indonesia kembali normal sekitar 229 ribu.

BACA JUGA:Potensi Dana Haji RI Tembus Rp 600 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah pun menyatakan turut komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Pihaknya terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman. 

”Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Pelunasan Haji Bengkulu Awal Januari

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan