Sibuk Larang Ternak di Desa, Kantor Bupati Dipenuhi Kerbau

Foto: Rio/Rakyat Bengkulu BANYAK: Ternak kerbau milik masyarakat berkeliaran di depan kantor Bupati Bengkulu Selatan, Sabtu (13/1). --

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Bupati Bengkulu Selatan (BS) Gusnan Mulyadi selalu mensosialisasikan agar masyarakat di desa tidak melepasliarkan ternak secara bebas di desa. Namun faktanya kantor bupati BS di jalan Padang Panjang jadi lokasi kerbau. 

Salah satu program unggulan bupati Gusnan Mulyadi dan Wakil Bupati Rifai Tajuddin adalah bebas hewan ternak berkeliaran di pemukiman warga ataupun lahan pertanian. 

Berbagai cara dan sosialisasi selalu disampaikan Gusnan agar ternak dikandangkan. Bahkan setiap kali Bupati menggelar bujian dusun atau bupati ngantor di desa, topik utama yang selalu dibahas bersama warga adalah hewan ternak. 

BACA JUGA: Jenazah Tidak Bisa Dipulangkan, Warga Garut Dimakamkan di BS

Secara tegas Gusnan mengingatkan pemilik ternak untuk mengandangkan ternak masing-masing. Hanya saja hal tersebut tidak berlaku untuk lokasi Padang Panjang, Kota Manna. 

Mirisnya lagi, kompleks perkantoran di Padang Panjang menjadi lokasi ternak kerbau mencari makan. Tidak jarang hewan peliharaan warga tersebut masuk perkantoran dan mengotori jalanan. 

Salah satu warga Kota Manna M Husni (47) mengatakan, tujuan bupati tersebut sangat baik agar ternak masyarakat dikandangkan. Namun ia menilai Bupati lupa kalau kantor bupati jadi sarang kerbau. 

Ungkapan warga ini bukan tanpa dasar, sebab hampir setiap hari kerbau milik warga ada di Padang Panjang. Kalau tidak di depan kantor Bupati, kerbau-kerbau tersebut berada di simpang empat Padang Panjang dan menggangu lalu lintas warga. 

BACA JUGA: KPU Ingatkan Warga Urus DPTb, Ini Peruntukkannya

“Mungkin bupati tidak sadar, itu kotoran kerbau selalu ada di lingkungan kantor bupati. Masa tidak tau, ini PR untuk bupati,” ujarnya. 

Dia berharap bupati dapat lebih tegas dan memerintahkan anak buahnya untuk menertibkan ternak warga yang berkeliaran tersebut. “Seharusnya anak buah bupati peka, kalau bupati tidak tau maka ASN harus punya inisiatif. Ini malah diam acuh semua,” tambahnya. 

Sementara itu Satpol PP Kabupaten BS memastikan menertibkan setiap ternak yang berkeliaran bebas dilingkungan masyarakat dan lokasi pertanian. Namun untuk saat ini Satpol PP kewalahan untuk penertiban ternak di Padang Panjang. 

Kepala Satpol PP BS Erwin Muchsin mengaku segera menurunkan tim untuk menertibkan ternak liar tersebut. “Sudah kami sampaikan dengan warga dan pemilik ternak. Dikandangkan, tapi memang masih ngeyel,” sampai Erwin.(tek)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan