Tambah Kapasitas Surfaktan Hijau
ENERGI TERBARUKAN: Salah seorang pengendara motor, Rufli Ardis saat mengisi Pertamax Green di SPBU 51601124 Ketintang Surabaya, Jawa Timur.--
KORANRB.ID – Produksi green surfactant Petrokimia Gresik akan ditingkatkan untuk mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri.
Saat ini produksi surfaktan hijau baru mencapai 600 kiloliter per tahun. Pada 2026, ditargetkan kapasitas mencapai 5.500 kl per tahun.
BACA JUGA:Di Majelis Umum PBB, Mayoritas Negara Serukan Gencatan Senjata
Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak/lemak) sehingga dapat menyatukan campuran yang terdiri atas air dan minyak.
Selain digunakan untuk bidang farmasi dan industri pembersih seperti detergen, surfaktan dimanfaatkan untuk keperluan eksplorasi minyak bumi dengan metode improved oil recovery (IOR) dan enhanced oil recovery (EOR).
BACA JUGA: DAK Fisik Pendidikan Kota Turun Drastis
Petrokimia Gresik merupakan satu-satunya industri dalam negeri yang mampu menghasilkan green surfactant. Produk tersebut kemudian digunakan untuk proyek injeksi huff and puff di Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
BACA JUGA:Perketat Pemeriksaan Kesehatan CJH
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Anurogo mengatakan, proyek huff & puff di Lapangan Walio dengan skema no cure no pay itu dimulai pada November 2023. Pihaknya bertugas menyuplai green surfactant sebanyak 36.000 liter.
Selanjutnya, green surfactant tersebut diformulasikan PT Dunia Kimia Jaya dan diinjeksikan di lapangan oleh PT Enerproco Global Indonesia.
BACA JUGA:Waspada Modus Penipuan Online
”Green surfactant sebelum mengikuti proyek ini telah melewati beberapa tahapan uji coba yang dipersyaratkan,” kata Dwi. Tahapan itu adalah IFT 10-3 dan Windsor tipe III pada uji phase behavior serta dalam uji imbibisi.
”Green surfactant mampu menghasilkan nilai recovery yang cukup menjanjikan,” imbuh dia.
BACA JUGA:Diserang Virus, Produksi Udang Turun, Gub Minta Datangkan Tenaga Ahli