Proyeksi Surplus 2025, Hilirisasi dan Sektor Jasa Dongkrak Neraca Perdagangan

PROYEKSI: Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan target neraca perdagangan pada 2024 sebesar USD 31,6–53,4 miliar. Sedangkan, 2025 diproyeksikan mencapai USD 21,6–54,4 miliar. FOTO: DOK/RB.--

BENGKULU, KORANRB.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan target neraca perdagangan pada 2024 sebesar USD 31,6–53,4 miliar. 

Sedangkan, 2025 diproyeksikan mencapai  USD 21,6–54,4 miliar. 

Nilai batas bawah target surplus tahun ini masih lebih rendah dari target 2023 mencapai USD 38,2–38,5 miliar.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, target surplus neraca perdagangan di kisaran USD 31,6 miliar hingga USD 53,4 miliar sangat rasional.

Hal itu mengingat pada 2023 tidak mencapai USD 40 miliar. ”Asumsi kita mencapai angka lebih tinggi dari 2023,” ujar Jerry, Kamis, 22 Februari 2024.

BACA JUGA:Epson Gandeng 7 Desainer ASEAN Fashion Designers Showcase, Salah Satunya dari Indonesia

BACA JUGA:Daihatsu Ayla, Mobil LCGC Hatchback, Temani Pelanggan Lebih 1 Dekade, Ini Fitur Lengkapnya

Sedangkan, pertimbangan menetapkan batas bawah yang lebih rendah dari tahun lalu disebabkan pemerintah mengantisipasi adanya perlambatan ekonomi global.

”Lembaga internasional seperti IMF memprediksi adanya keterlambatan ekonomi global. Bahkan, ada beberapa disebutkan itu pertumbuhannya sekitar 3,7 persen. Kita itu 5 persen, yang artinya kita sudah di atas itu,” beber Jerry. 

Selain itu, pada 2024 dan 2025, Kemendag lebih menggenjot hilirisasi dan mentransformasikan produk-produk mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 

BACA JUGA:Murah dan Ramah Lingkungan, PLN Siapkan Hidrogen Alternatif Kendaraan Masa Depan

BACA JUGA:BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan, Beri Sinyal BI Rate Turun Semester II

Jerry optimistis produk-produk hasil hilirisasi seperti baterai kendaraan listrik, stainless steel, briket, metanol, pupuk organik, logam antikarat dapat meningkatkan nilai ekspor.

”Itu pasti nilainya berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan kita kirim barang mentah. Itu saja sudah otomatis memastikan nilai kita akan lebih tinggi dan semakin berkontribusi terhadap neraca dagang yang surplus,” paparnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan