Pencarian Korban Hanyut Masih Nihil, Ini Kendala Basarnas
MASIH BERLANGSUNG: Proses pencarian oleh tim Basarnas di sungai Sambat Kiri tengah berlangsung dihari kedua. Foto: Basarnas/RB--
MAJE, KORANRB.ID - Proses pencarian warga Desa Tanjung Betung Kecamatan Kaur Utara yang menjadi korban hanyut di Sungai Sambat Kiri Kecamatan Maje Kaur, Witro Yuliansyah (25), hingga masih terus berlanjut.
Sejak hilangnya korban, tim gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepolisian, TNI, dan Palang Merah Indonesia (PMI) sudah melakukan pencarian kurang lebih selama 2 hari, mulai Jumat 23 Februari 2024.
BACA JUGA:Banjir Merendam Rumah Warga, Longsor Timbun Jalan di Bengkulu Selatan
BACA JUGA: Banjir Berakibat Kerugian Ratusan Juta, Polres Kaur Peduli Korban
Sayangnya hingga Sabtu 24 Februari 2024 pencarian korban belum menemukan tititik terang.
Pencarian yang dilakukan oleh tim dibagi menjadi 3 regu, untuk tim Basarnas menggunakan perahu karet menyusuri sungai dari titik awal korban hanyut sampai dengan ke muara sungai.
Sedangkan tim lainnya berjalan kaki, menyusuri Ilir sungai dititik lokasi tempat pertama korban hanyut terbawa arus sungai. Belum ada sama sekali tanda-tanda ataupun petunjuk yang didapatkan oleh tim yang tengah melakukan pencarian.
Hal ini disampaikan Komandan Regu (Danru) Basarnas Provinsi Bengkulu, Almarwan yang memimpin langsung operasi pencarian tersebut.
MASIH BERLANGSUNG: Proses pencarian oleh tim Basarnas di sungai Sambat Kiri tengah berlangsung dihari kedua. Foto: Basarnas/RB--
Dia mengaku selama 2 hari pencarian menyusuri sungai, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.
BACA JUGA:Penetapan Tsk Kasus Ganti Rugi Lahan Tol Ditarget Tahun Ini, Begini Kata Kasidik Kejati
"Sampai hari kedua pencarian tetap nihil, belum ada tanda-tanda keberadaan korban," ucap Almarwan.
Dia menjelaskan, kurangnya personel menjadi salah satu penghambat mereka melakukan pencarian. Sebab, tim Basarnas juga tengah disibukan dengan pencarian korban hanyut di Sungai Kedurang Bengkulu Selatan yang masih belum ditemukan 3 orang lagi.
"Kita personelnya cukup terbatas, terbagi ke pencarian di kabupaten lain. Makanya pencarian cukup terhambat. Apalagi yang langsung ke sungai cuma kita yang menggunakan 1 perahu karet,‘’ terangnya.