Hari Air Dunia Ke-32 2024, Irigasi Tua dan Alih Fungsi Lahan di Bengkulu jadi Sorotan
SEMINAR: Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu serta mahasiswa, masyarakat dan stakeholder terkait saat mengadakan seminar Hari Air Dunia (HAD) ke-32 Road To World Water Forum (WWF) ke-10 di Hotel Grage Horizon Kota Bengkulu. ABDI/RB--
KORANRB.ID - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) ke-32, yang jatuh pada 22 Maret 2024.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu soroti isu krusial alih fungsi lahan serta kendala banyaknya irigasi yang berumur tua.
Sehingga mengakibatkan tidak optimalnya sumberdaya air untuk persawahan.
Dibeberkan, Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu, Medya Ramadhan bahwa saat ini,
Bengkulu memiliki beberapa kendala yang masih harus ditingkatkan, yakni terkait pengoptimalan jaringan irigasi di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meningkat di Bengkulu, Baru 3 Bulan Tembus 294
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Tanda Tanganan Kontrak, 100 THL-TBPP Siap Dampingi Petani
“Kita harus tingkatan dalam pengelolaan terutama terkait dengan sumber air, banyak jaringan irigasi saat ini sudah berusia tua.
Jadi masih banyak, apa ada areal yang harus kita tingkatkan untuk dijadikan sawah hal tersebut menjadi permasalahan krusial di Bengkulu,” terang Medya, di Hotel Grage Horizon, Jumat, 22 Maret 2024.
Medya mengungkapkan, alih fungsi lahan masih menjadi kendala yang krusiala sehingga berimbas pada menurunnya produktivitas pangan dan ekonomi Bengkulu.
Tambah Medya, tentu untuk menghindari dampak akibat aliih fungsi lahan. BWS Sumatera VII Bengkulu mengajak masyarakat untuk memilki kesadaraan penuh terkait pemahaman mempertahankan lahan sawahnya.
BACA JUGA:Safari Ramadan Pemprov Bengkulu, Gubernur Rohidin Bantu Masjid Al-Falah Lebong
BACA JUGA:Pj Wali Kota Bengkulu Berbagi THR, Total Rp5 Juta
“Ini banyak terjadi alih fungsi lahan ternyata, banyak masyarakat tidak ada keinginan kuat untuk berbudidaya sawah. Harapan kita, sebetulnya ada pemahaman dan keinginan masyarakat terkait dengan budidaya sawah,” ujar Medya.