BACA JUGA:Banjir Bandang di Kecamatan Topos, Lebih Parah dari 29 Tahun Lalu! 1 Desa Hampir Terendam
Hanya saja beberapa perabotan masyarakat rusak akibat terendam, bahkan hilang akibat terseret banjir.
Termasuk lahan sawah milik masyarakat serta beberapa fasilitas umum, seperti jembatan gantung yang mengalami kerusakan pada bagian lantainya.
‘’Untuk kerugian material, baik kerusakan yang dialami masyarakat maupun fasilitas umum diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,’’ ungkap Tantomi.
Sementara untuk para korban, hampir seluruhnya sudah kembali pulang ke rumah karena posisi air sudah benar-benar surut terhitung Selasa sore, 16 April 2024.
Tetapi dengan cuaca yang saat ini masih terus turun hujan, dikhawatirkan tetap berpotensi menimbulkan banjir susulan.
‘’Kami minta masyarakat tetap waspada agar jangan sampai ada yang lengah ketika terjadi banjir susulan yang tidak bisa diterka kapan datangnya,’’ ujar Tantomi.
Diketahui, banjir itu dipicu luapan Sungai Ketahun akibat dilanda hujan deras sejak Senin petang, 15 April 2024 hingga Selasa pagi, 16 April 2024.
Alhasil, luapan air yang tak lagi terbendung itu akhirnya tumpah ruah ke lahan pertanian dan pemukiman warga.
Bahkan dapat dikatakan banjir sebesar itu sudah lama tidak menimpa Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Lubang Jalan Padang Lebar Telah Memakan Korban Meninggal dan Patah Kaki
Sesuai catatan BPBD Kabupaten Lebong, banjir kali ini sangat mirip dengan babjir yang melanda hampir separo wilayah Kabupaten Lebong pada tahun 1995.
Dilansir sebelumnya, terakhir Kabupaten Lebong dilanda banjir Senin, 22 Januari 2024. Persisnya di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara.
Tak kurang 20 hektare lahan sawah milik masyarakat terancam gagal panen karena terendam akibat luapan Sungai Ketahun.
Dengan tingginya curah hujan belakangan ini, seluruh masyarakat di Kabupaten Lebong diimbau siaga atau waspada bencana.
Intensitas hujan yang masih tinggi sangat beresiko memicu bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Lebong, baik longsor, banjir maupun pohon tumbang.