ARGA MAKMUR. KORANRB.ID - Mayoritas penerima kartu kuning (AK-1) di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bengkulu Utara (BU) merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dengan Negara tujuan, Jepang, Malaysia, dan Taiwan.
"Untuk di Bengkulu Utara sendiri paling banyak ingin menjadi PMI di Taiwan," ungkap Kabid Penyiapan SDM dan Perluasan Kesempatan kerja, Disnakertrans BU, Novian Mashuri, SE., M.Pd.
BACA JUGA:Wajib Gunakan Bibit Dan Pupuk Bersertifikat, Program Replanting
Dijelaskan, kartu kuning ini, merupakan salah satu persyaratan masyarakat untuk menjadi PMI.
Setelah menerima kartu kuning, mereka akan berkoordinasi dengan pihak ketiga mereka yang akan memberangkatkan mereka menjadi PMI. Sebelum berangkat calon PMI, akan mengikuti kursus bahasa terlebih dahulu.
“Para calon PMI ini akan diberikan kursus terlebih dahulu sebelum diberangkatkan keluar negeri untuk bekerja,” ujarnya
BACA JUGA:Rp 23 Miliar Dana Pilbup, Kajian TAPD
Saat ini, penerima kartu kuning di BU tercatat sebanyak 243 orang. 243 orang penerima kartu kuning rata-rata lulusan SMA yang mencapai 96 orang. Kemudian yang memiliki ijazah SMK sebanyak 55 orang, SMP sebanyak 34 orang, S-1 sebanyak 28 orang, dan 18 orang yang memiliki Ijazah SD.
“Kedepan kami akan membuka Job Fair. Melalui program inilah nanti untuk menaungi semua pencari kerja di Kabupaten BU. Job fair yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang, merupakan job fair pertama yang dilaksanakan di BU," tutupnya.
Sementara itu, salah seorang pendaftar Kartu Kuning di Disnakertrans BU, Rafit menjelaskan dirinya mendaftar sebagai salah satu penerima kartu kuning, karena ingin menjadi PMI di Jepang.
Rencananya dirinya akan berangkat di 2024 mendatang.
BACA JUGA:Wisata Palak Siring Masuk 10 Besar Lomba Desa Wisata, Sudah Tiga Kali
"Kartu kuning untuk melengkapi syarat, karena salah satu persyaratan yang harus dimiliki kartu," ucap Rafit.
Lanjut Rafit, saat ini dirinya baru saja tamat dari SMA, karena kebingungan mencari kerja dan ingin lepas dari beban orang tua maka dirinya memilih untuk menjadi PMI.