Banjir itu terjadi di 7 kecamatan dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong.
Alhasil, luapan air yang tak lagi terbendung itu akhirnya tumpah ruah ke lahan pertanian dan pemukiman warga.
Bahkan dapat dikatakan banjir sebesar itu sudah lama tidak menimpa Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Pendaftaran Taruna Baru KKP Dibuka, Ini Syarat Utamanya
Sesuai catatan BPBD Kabupaten Lebong, banjir kali ini sangat mirip dengan babjir yang melanda hampir separo wilayah Kabupaten Lebong pada tahun 1995.
Dilansir sebelumnya, terakhir Kabupaten Lebong dilanda banjir Senin, 22 Januari 2024. Persisnya di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara.
Tak kurang 20 hektare lahan sawah milik masyarakat terancam gagal panen karena terendam akibat luapan Sungai Ketahun.
Dengan tingginya curah hujan belakangan ini, seluruh masyarakat di Kabupaten Lebong diimbau siaga atau waspada bencana.
BACA JUGA:86 Calon Paskibraka Seluma Akan Ikuti Seleksi Parade
Intensitas hujan yang masih tinggi sangat beresiko memicu bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Lebong, baik longsor, banjir maupun pohon tumbang.
Tindakan antisipasi harus terus dilakukan yang salah satunya dengan penebangan atau pemangkasan dahan pohon yang kondisinya rawan tumbang.
Begitu juga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRHub) diingatkan membersihkan drainase utama yang tersumbat untuk meminimalisir banjir.