“Ada tiga guru SMP yang dilaporkan tim Sidak, tidak hadir pada hari pertama masuk kerja karena sakit, yang dibuktikan dengan surat izin.
BACA JUGA:Kementerian PUPR Hibah Rangka Jembatan Untuk Lubuk Selandak
BACA JUGA:Tempo 4 Bulan, 231 Warga Mukomuko Positif DBD
Tentunya kalau sakit pasti kita harus berikan toleransi. Dan kepada guru yang lainnya juga sudah disampaikan untuk kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah seperti biasa,” ujarnya.
Lanjutnya, guru merupakan teladan bagi muridnya, sehingga harus menjadi sosok pertama yang menerapkan kedisiplinan.
Maka dari itu jangan ditunda lagi silakan pihak sekolah tingkat PAUD hingga SMP memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa.
Berkaitan dengan jadwal pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Dispendikbud Mukomuko masih belum mengetahui secara pasti.
Namun untuk persiapan, penyusunan PPDB lebih awal akan segera dilakukan agar dapat mempersiapkan segala sesuatu nya lebih dini.
Baik terkait jumlah kesanggupan sekolah menampung murid baru, berapa sebarannya dan terkait teknis pelaksanaanya,
sehingga seluruh sekolah bisa mendapatkan murid baru dalam tahun ajaran 2024 – 2025.
Dengan adanya pemerataan murid baru tentu akan banyak menguntungkan pihak sekolah baik dari jam mengajar,
jumlah siswa yang terdaftar di Data pokok pendidikan (Dapodik).
Di mana akan mempengaruhi jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang akan diterima nantinya.
“Sangat perlu kita susun dan direncanakan lebih awal, walaupun sampai dengan saat ini kita belum mengetahui kapan akan dimulainya PPDB ini.
Agar adanya pemerataan yang diterima pihak sekolah,” terangnya.
Epi menambahkan, di dalam kuota PPDB ini jika berpatokan pada aturan sebelumnya, jalur zonasi tetap memiliki persentase paling tinggi, dibanding jalur afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua.