BENGKULU, KORANRB.ID - Kantor Bahasa Bengkulu menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang merupakan gebyar puncak dalam pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu. Kegiatan dilaksanakan di Asrama Haji Bengkulu, Pekan Sabtu, diikuti 300 peserta yang tersebar perwakilan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, kemarin. BACA JUGA:Anggaran Rumah Tangga Dispar Membengkak, Nilainya Fantastis Turut hadir pula Anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, S.E., M.Si., Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Muh. Abdul Khak, M.Hum., dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum. Kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, Kepala UPT Kemdikbudristek di Provinsi Bengkulu, Camat Enggano, para akademisi, praktisi, lembaga penyiaran, komunitas bahasa dan sastra, serta seluruh mitra Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu. BACA JUGA:Maling emas Hingga Tabung Gas, Pemuda Ini Ditangkap Mewakili Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setda Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menyampaikan terima kasih serta mengapreasiasi penuh, khususnya kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu atas kesuksesannya dalam menyelenggarakan Program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu. Ke depan, melalui FTBI penggunaan bahasa daerah lebih di galakkan lagi. Terutama bagi generasi muda, mulai dari usia dini, SD, maupun SMP. "Selama ini mungkin, di internal bahasa terutama di rumah banyak anak yang jarang menggunakan bahasa-bahasa daerah. Melalui fenomena tersebut bahasa daerah ini harus lebih di galakan penggunaannya terutama di lingkungan keluarga," sampainya sembari membuka acara FTBI. BACA JUGA:DPO Ditemukan, Kasus Korupsi Jalan Seluma Berpeluang Ditutup. Ini Sebabnya Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., mengatakan di tahun 2023 kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu mencakup tiga bahasa, yaitu bahasa Melayu Dialek Serawai, Bahasa Rejang, dan Bahasa Enggano. Kegiatan bertujuan sebagai upaya pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah Provinsi Bengkulu di bidang pendidikan. "Secara keseluruhan, total peserta pada kegiatan ini ada 300 Tunas Bahasa Ibu dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu," terang Laily. Dijelaskannya juga, kegiatan tersebut juga merupakan upaya Kantor Bahasa Bengkulu untuk menyukseskan Program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Sebagai upaya dan dukungan, ia mengharapkan masyarakat Provinsi Bengkulu untuk sama-sama menjaga dan melestarikan bahasa ibu di Provinsi Bengkulu. BACA JUGA:Oknum Guru Cabuli Siswi SMAN Bengkulu Selatan jadi Tersangka "Pada kegiatan FTBI ini juga akan diserahkan penghargaan kepada para maestro pelestari bahasa daerah dari setiap bahasa yang direvitalisasi pada tahun 2023," ujarnya. Dilanjutkan Laily, ada tujuh materi lomba dalam FTBI. Yakni, menulis dan membaca Aksara Ulu, mendongeng, berpidato, menulis dan membaca puisi. Selain itu, ada pula menulis cerpen, komedi tunggal, dan tembang tradisi. Diikuti oleh seluruh Tunas Bahasa Ibu, yakni siswa SD/MI dan SMP/MTs. "Para peserta yang hadir hari ini merupakan pemenang dari Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten/Kota yang telah dilaksanakan sebelumnya," imbuhnya. Dikatakannya pula, para Tunas Bahasa Ibu terbaik pada FTBI tingkat Provinsi tersebut nantinya akan mewakili Provinsi Bengkulu untuk mempresentasikan keunikan dan kekayaan bahasa daerah Provinsi Bengkulu, pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2023. Oleh karena itu, penting untuk memupuk Tunas Bahasa Ibu dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan berbahasa daerah "Kita harapkan hal tersebut, kelak dapat menagakar dalam pribadinya sebagai generasi bangsa Indonesia yang memiliki keluruhan adat dan budaya," pungkas laily. BACA JUGA:LSD Masih Jadi Momok, 205 Ternak Terserang Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati, M.Si., juga menyampaikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah mewadahi upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Bengkulu. "Melalui kegiatan FTBI, kita harapkan berharap dapat menjadi pemantik bagi para pendidik dan tenaga pendidikan di Provinsi Bengkulu untuk terus mengupayakan kelestarian bahasa daerah," ujarnya. Sementara, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek Dr. Muh. Abdul Khak, M.Hum. yang turut hadir, dalam sambutan juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dna Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang telah mendukung penuh program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBI) ini. "Kita berharap FTBI ini menjadi upaya pelindungan dan pelestarian bahasa daerah tetap akan masif digaungkan dan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu," tutupnya. (bil/prw)
Kategori :