MUKOMUKO, KORANRB.ID – Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko menyampaikan telah terjadi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Berdasarkan data pertanggal 23 April 2024, jumlah kasus DBD di Kabupaten Mukomuko sejak Januari 2024 hingga menjelang akhir April 2024 telah mencapai 242 kasus.
Itu setelah adanya penambahan 15 pasien yang terindikasi positif DBD. Atas kondisi demikian Pemkab Mukomuko lebih meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya ledakan kasus DBD.
BACA JUGA:8.000 Warga Kota Bengkulu Dicoret dari DTKS, Apa Penyebabnya?
“Dari banyaknya kasus itu, sebanyak 2 orang meninggal dunia. Juga ada satu warga lainnya yang beberapa hari lalu meninggal dunia, kuat dugaan juga karena DBD. Pasien meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit (RS) di Kota Padang Sumatera Barat,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Mukomuko, Jajad Sudrajat S.KM.
Jajad memperkirakan kembali terjadi peningkatan kasus DBD disebabkan transisi cuaca dari panas ke musim hujan.
Meningkatnya jumlah kasus DBD di Mukomuko, saat ini menempatkan Kabupaten Mukomuko di peringkat ke 4 terbanyak kasus DBD se-Provinsi Bengkulu.
Meskipun kasus DBD terbilang meningkat, mayoritas pasien telah pulih, hanya sebagian kecil saat ini masih menjalani pengobatan.
Namun demikian Dinas Kesehatan Mukomuko dituntut tak lengah, patut mewaspadai ledakan kasus.
BACA JUGA:BI Diproyeksikan Naikkan Suku Bunga, Akibat Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
Karena itu belum lama ini telah dilakukan rapat internal untuk penanganan DBD di Kabupaten Mukomuko secara masif dan terkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.
Ditambahkan Jajad, karena bentangan wilayah Kabupaten Mukomuko yang cukup luas, koordinasi antar instansi sangat dibutuhkan.
Sesegera mungkin, Pemkab Mukomuko akan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang tak hanya dilakukan Dinkes, dalam pelaksanaannya juga
melibatkan beberapa stakholder.
Seperti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Kecamatan, Pemerintah Desa (Pemdes), TNI dan Polri.