’’Pertandingan melawan Iraq adalah laga perebutan tempat ketiga. Semua tim tentu akan melakukan yang terbaik. Saya harap semoga AFC menolong kami supaya pertandingan ini bisa berjalan bagus,’’ tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.
BACA JUGA:Endemik yang Langka! Ini 10 Hewan yang Hanya Bisa Ditemui di Indonesia
BACA JUGA:Hannover Messe 2024 Bawa Dampak Positif Bagi Investasi di Indonesia
’’Saya tidak memiliki niat untuk psywar ke AFC. Saya hanya ingin semua saling menghormati. Wasit, pemain, dan pelatih harus saling menghormati. Jika itu terjadi, tidak ada hal buruk dalam sebuah pertandingan,’’ sambung STY.
Pelatih yang menangani tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut menjelaskan, ketidakadilan wasit dalam pertandingan semifinal berdampak terhadap mental para pemain. STY mengaku agak sulit untuk memulihkannya.
’’Jadi, fokus kami jelang laga melawan Iraq adalah bagaimana memulihkan mental dan fisik. Kami juga harus memulihkan semangat kami untuk memenangi pertandingan. Itu akan sangat berpengaruh,’’ papar mantan pelatih tim Korea Selatan U-23 itu.
BACA JUGA:Daftar Pelatih Timnas Indonesia Sejak Era 2000 an, Ada Yang Tiga Kali Melatih Timnas
Situasi ini bukan menjadi pertanda STY pesimistis untuk menghadapi Iraq.
Dia akan melakukan segala cara untuk mengalahkan lawan.
Apalagi, saat ini, pilihannya di lini depan lebih bervariasi dengan kembali bergabungnya Rafael Struick.
Pemain asal klub ADO Den Haag itu sebelumnya absen dalam pertandingan kontra Uzbekistan karena terkena akumulasi kartu kuning.
STY menyambut gembira kembalinya Struick.
BACA JUGA:Gratis! Ayo Nobar Timnas Indonesia U-23 di Graha Pena RB, Gelaran RBTV dan RB
BACA JUGA:Tol Bengkulu Akan Jadi Tol Terpanjang ke-6 di Indonesia, Ini 10 Tol Terpanjang di Indonesia
Menurut dia, pemain 21 tahun tersebut adalah andalannya di lini depan.