Jadi Gaya Hidup, Perbankan Ekspansi Paylater

Selasa 07 Nov 2023 - 00:03 WIB

KORANRB.ID – Fitur buy now, pay later (BNPL) alias paylater telah menjadi tren gaya hidup masyarakat. Kini perbankan mulai merambah sektor bisnis tersebut. Melalui aplikasi mobile banking maupun bermitra dengan fintech peer-to-peer (P2P) lending.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan, paylater sudah menjadi tren gaya hidup, khususnya bagi kelompok milenial dan Gen Z. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, bank berlogo pita emas itu menghadirkan fitur tersebut di apps Livin’ by Mandiri.

Menurut dia, segmen konsumer merupakan target besar layanan paylater. Sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat saat ini. Terutama dalam situasi dan kebutuhan yang mendesak. ”Tapi, secara produk kami tak menargetkan angka tertentu,” kata Darmawan, Senin (6/11).

BACA JUGA:Asusila “Papa” saat Jam Belajar di Sekolah, Janjikan Nilai, Beri Kuota Internet, Serta Penuhi Kebutuhan

Bank Mandiri akan menggunakan model skoring relationship akun sebagai upaya manajemen risiko untuk nasabah yang ingin memanfaatkan layanan paylater. Artinya, yang bersangkutan sudah memiliki akun Bank Mandiri dan pengguna aplikasi Livin’.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, paylater merupakan penyaluran kredit atau pembiayaan melalui aplikasi atau delivery channel milik perbankan seperti aplikasi mobile banking. Ketika bank bekerja sama dengan fintech P2P lending lainnya, kategorinya adalah kemitraan (partnership lending) dengan mekanisme channeling atau executing.

BACA JUGA:Usulan Pj Sekda Kota Ditolak Lima Kali, Pemkot Lapor Kemendagri, Eko: Medy Pebriansyah ASN Terbaik

Dian menambahkan, berbagai penawaran produk bank melalui aplikasi milik bank termasuk dalam layanan perbankan digital. Berdasar POJK Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum (POJK LPD), bank yang menyelenggarakan perbankan digital harus memenuhi persyaratan. Yakni, memiliki peringkat profil risiko dengan peringkat pertama atau kedua berdasar penilaian tingkat kesehatan bank periode penilaian terakhir.

”Dan memiliki infrastruktur teknologi informasi dan manajemen pengelolaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai,” ujarnya.(han/c14/dio)

Kategori :