Sementara itu, Humas Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik) Jawa Timur Dwi Christianto mengatakan bahwa pertumbuhan pengguna sepeda motor listrik di Jatim tumbuh pesat.
Hal tersebut terlihat dari jumlah anggotanya yang sudah tumbuh tiga kali lipat semenjak dibentuk.
Namun, hal tersebut diakui belum memenuhi potensi yang ada.
“Seharusnya pertumbuhannya lebih tinggi. Tapi, kami menemukan ada beberapa hambatan yang membuat masyarakat ragu untuk membeli sepeda motor listrik,’’ jelasnya usai melakukan tour Anniversary Ketiga di Surabaya, Minggu 5 Mei 2024.
BACA JUGA:Wow! Ini Jumlah Harta Kekayaan Bakal Calon Gubernur Bengkulu
Salah satu hambatan adalah infrastruktur pendukung.
Khususnya, fasilitas pengisian yang dibutuhkan masih belum maksimal.
Stasiun penukaran masih belum banyak dan riskan error.
Sedangkan, stasiun pengisian listrik umum (SPLU) juga belum terbukti andal.
’’Dari pengalaman kami, 60 persen SPLU bermasalah. Kalau pakai SPKLU, kami harus punya konverter agar colokannya bisa nyambung,’’ ungkapnya.
Dari sisi produk, sebagian besar pengguna belum puas dengan kinerja baterai.
Sebagian besar mengakui akhirnya harus meng-upgrade.
Nilainya pun mencapai satu kali dari harga sepeda motor.(**)