Beberapa diantaranya, jalan mengalami putus total.
Direktur Preservasi Jalan Wilayah I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Nyoman Suaryana mengatakan penanganan darurat dilakukan dengan fokus agar lalu lintas bisa berjalan.
"Setidaknya satu lajur," paparnya.
Upaya penanganan darurat itu dengan melakukan penimbunan atau pengerasan jalan. Namun, perlu dipahami titik kerusakan banyak.
"Kondisi jalan rusak parah. Tidak hanya satu titik. Diusahakan secepatnya," jelasnya.
Suharyanto menambahkan, terkait jumlah korban meninggal dunia hingga kemarin mencapai 52 orang.
Lalu, jumlah korban hilang tercatat 27 orang, korban luka-luka 37 orang dan 3.396 jiwa mengungsi. ”Data akan terus berkembang,” tuturnya.
Sementara Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik menyampaikan bahwa operasi SAR menyampaikan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang lahar dingin terus berlanjut. Sampai kemarin sore, jumlah korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan sudah mencapai angka 52 orang.
”Sementara 27 orang masih dalam pencarian,” ungkap dia dalam laporan yang disampaikan kepada kepala Basarnas.
Malik menyatakan, operasi SAR kemarin dilakukan di seluruh wilayah terdampak banjir bandang.
Yakni di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang. Tim SAR Gabungan bekerja bersama seluruh stakeholder terkait.
Mulai BNPB, BPBD, TNI, Polri, PMI, sampai pemerintah daerah setempat. Mereka menyisir sejumlah lokasi untuk mencari para korban hilang.
Di Lembah Anai yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Angkatan Laut mengerahkan tim khusus dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang.
Mereka melaksanakan operasi SAR dari daerah Batang Anai sampai Muaro Anai.
”Tim berkekuatan 16 personel membawa berbagai perlengkapan seperti truk, perahu karet, dan troli gandeng,” ungkap Komandan Lantamal II Padang Laksamana Pertama TNI Syufenri.
Perwira tinggi bintang satu TNI AL itu memerintahkan anak buahnya untuk bergabung dan membantu Tim SAR Gabungan.