KORANRB.ID - Bajak laut atau dalam bahasa Inggris "pirate," adalah istilah yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia.
Istilah ini menggambarkan individu atau kelompok yang melakukan perompakan di laut, menyerang dan menjarah kapal-kapal untuk mengambil barang berharga.
Namun bagaimana asal mula istilah ini muncul dan berkembang menjadi seperti yang kita kenal sekarang?
Jika melihat dari sisi etimologi, istilah Bajak Laut dalam bahasa Indonesia berasal dari kata "bajak" yang berarti perampok atau penjahat, dan "laut," yang jelas merujuk pada laut atau Samudra.
Dalam bahasa Inggris, istilah "pirate" berasal dari kata Latin "pirata," yang berakar dari kata Yunani "peiratēs."
BACA JUGA:6 Serial Kartun yang Paling Populer Sepanjang Masa
Kata Yunani ini sendiri berasal dari kata kerja "peiran," yang berarti "berusaha," "mencoba," atau "menyerang."
Kata "peiratēs" digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menggambarkan individu yang mencoba menguasai atau menjarah kapal di laut.
Dari Yunani, istilah ini diadopsi oleh bangsa Romawi, yang menggunakan kata "pirata" untuk menyebut perompak atau bajak laut.
Kemudian, istilah ini menyebar ke berbagai bahasa Eropa lainnya, termasuk bahasa Inggris, Prancis (pirate), dan Spanyol (pirata).
Di sisi lain, perompakan bukanlah fenomena yang baru dan telah ada sejak manusia pertama kali mulai melakukan perdagangan melalui laut.
Salah satu catatan tertua tentang perompakan berasal dari teks-teks kuno Mesir yang mencatat serangan kelompok perompak yang disebut "Lukki" di Laut Tengah sekitar abad ke-14 SM.
Mereka menyerang kapal-kapal dagang Mesir, membawa lari barang-barang berharga dan menimbulkan kerusakan besar pada perdagangan maritim saat itu.
BACA JUGA:Begini Proses Pembuatan Sumur Bor serta Bahaya Besar yang Mengintai Jika Lalai
Selama zaman kuno, Laut Tengah merupakan pusat perdagangan utama dan sekaligus arena utama bagi aktivitas perompakan.