Kepemimpinannya ditandai oleh tantangan besar saat krisis ekonomi dan politik melanda Indonesia.
7. Akbar Tanjung (1999-2004).
Akbar Tanjung, dari Golkar, menjadi Ketua DPR pertama pada era Reformasi.
Ia berperan dalam memperkuat fungsi legislasi dan pengawasan DPR di tengah transisi menuju demokrasi yang lebih terbuka.
8. Agung Laksono (2004-2009).
Agung Laksono, juga dari Golkar, melanjutkan upaya reformasi di DPR dengan fokus pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas.
9. Marzuki Alie (2009-2014).
Marzuki Alie, dari Partai Demokrat, menjabat sebagai Ketua DPR dengan fokus pada modernisasi sistem legislasi dan penguatan peran pengawasan DPR.
10. Setya Novanto (2014-2015, 2016-2017).
Setya Novanto dari Golkar menjadi Ketua DPR dengan agenda memperkuat fungsi DPR dalam legislasi dan pengawasan.
Namun, masa jabatannya diwarnai oleh kontroversi dan kasus hukum yang berujung pada pengunduran dirinya.
11. Ade Komarudin (2015-2016).
Ade Komarudin, juga dari Golkar, menggantikan Setya Novanto. Ia fokus pada melanjutkan reformasi internal dan memperkuat peran DPR dalam pengawasan pemerintah.
12. Bambang Soesatyo (2018-2019).
Bambang Soesatyo, dari Golkar, menjabat sebagai Ketua DPR dengan fokus pada peningkatan kinerja DPR melalui reformasi birokrasi dan digitalisasi proses legislasi.
13. Puan Maharani (2019-sekarang).