KORANRB.ID - Di era yang serba canggih ini, banyak sekali pecinta off-road di tanah air yang membangun motor trail hasil modifikasi.
Tren membangun motor trail hasil modifikasi itu berkaitan dengan sangat mahalnya harga motor trail original yang dipasarkan di Indonesia.
Tak heran, motor biasa yang diproduksi pabrikan untuk digunakan di jalan raya menjadi sasaran untuk dirakit sebagai motor trail hasil modifikasi.
Beberapa motor yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk dirakit menjadi motor trail hasil modifikasi, antara lain Honda Tiger, Honda Mega Pro, Yamaha Scorpio, Yamaha Vixion dan beberapa motor bermesin tegak lainnya.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Gaya, Kenali 5 Fungsi Spoiler Mobil
Bahkan beberapa motor kecil jenis bebek juga sering dijadikan sebagai motor trail hasil modifikasi.
Menggunakan motor trail hasil modifikasi dari motor jalan raya, memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah penjelasan detail tentang kelemahan dari motor trail hasil modifikasi:
1. Konstruksi dan Kekuatan Rangka
Motor jalan raya biasanya memiliki rangka yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya dan tidak untuk menghadapi tekanan dan benturan berat di medan off-road.
Hal ini bisa menyebabkan rangka tidak cukup kuat untuk menahan tekanan tambahan yang ditemui saat off-road.
BACA JUGA:Berikut Perbedaan Lampu Mobil LED dan Lampu Kuning
Untuk membuat rangka cukup kuat, sering kali diperlukan penguatan atau modifikasi tambahan yang memerlukan biaya dan tenaga kerja yang signifikan.
2. Suspensi yang Tidak Memadai
Suspensi pada motor jalan raya biasanya tidak memiliki travel yang cukup panjang atau kemampuan peredam kejut yang diperlukan untuk off-road.