“Namun memang ada peningkatan harga saat menjelang Idul Adha, namun kenaikan harga tersebut masih dalam tahap normal karena meningkatnya permintaan masyarakat untuk kurban Idul Adha,” terangnya.
BACA JUGA:Rel Molek Bengkulu Utara, Peninggalan Belanda Berharga Mahal yang Sekarang Diganti Kayu
BACA JUGA:Target Rp3,1 Miliar, Capaian PBB Masih Rendah, Bapenda Siapkan Langkah Ini
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan juga terus memantau kesehatan hewan ternak.
Hal ini menghindari adanya ternak yang terserang penyakit terutama penyakit yang menyebabkan infeksi pada daging dan tidak bisa dikonsumsi.
“Sejauh ini hewan yang ternak di Bengkulu Utara dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit penyakit yang berbahaya, menular atau menyebabkan daging tidak boleh dikonsumsi,” terangnya.
Dinas TPHP juga siap melakukan penanganan jika memang ada peternak yang mengeluhkan hewan ternaknya terserang penyakit.
“Jika ada laporan, kita akan turun ke lapangan mengecek dan memastikan kondisi ternak. Tentunya akan kita sarankan pada peternak apa langkah yang akan diambil,” terangnya.
Ditambahkannya, bagi ternak yang sudah memenuhi syarat untuk dikurbankan dalam Idul Adha tahun ini untuk tidak dilepas liarkan.
Hewan yang dilepas liarkan akan lebih rentan terserang penyakit dibandingkan hewan yang dikandangkan.
Hal ini untuk menghindari kerugian peternak karena hewan yang sudah siap untuk dijual justru mati karena penyakit atau harus dijual murah sebelum idul adha karena sakit.
“Dengan memelihara hewan ternak di kandang akan lebih aman bagi hewan ternak dari penyakit dan menghindari kerugian bagi peternak,” pungkas Abdul Hadi.