"Seminggu yang lewat kami sudah rapat bersama Pak Gubernur dan Pertamina di Balai Raya.
Nah stok Pertamina dipastikan cukup karena kita ada stok Pulau Baai," terang Denni.
Denni menerangkan, bahwa penyaluran BBM yang dilakukan di SPBU Bengkulu juga tidak dilakukan pengurangan. Rata-rata SPBU di Bengkulu mendapatkan penyaluran BBM jenis Pertalite sebesar 16 kiloliter.
BACA JUGA:Nmax Memang Keren! Tetapi Penyakit Langganannya CVT Berisik! Lakukan 8 Tips Ini untuk Mengatasinya
"Kemudian, penyaluran BBM di setiap SPBU normal saya kasih contoh di SPBU kita menyalurkan 16 kiloliter Pertalite itu tetap sama tak ada pengurangan sama sekali," kata Denni.
Sementara itu Sales Area Manajer Wilayah Bengkulu Muhammad Farid Akbar menambahkan, kondisi insiden kebocoran pipa Pertamina di Pulau Baai tidak menjadi masalah terhadap ketersediaan stok BBM.
"Kondisi insiden yang terjadi di Pulau Baai kami sampaikan penyaluran BBM tidak ada masalah.
Kita disangga oleh tiga depot. Untuk wilayah kabupaten Lebong disuplai dari depot Lubuklinggau.
BACA JUGA:Kajian Risiko Bencana Rampung, BPBD Mulai Susun Dokumen Kontinjensi Gempa dan Tsunami
Kemudian Bengkulu Utara dan Mukomuko itu mendapatkan bantuan dari Teluk Kabung dari Padang, untuk wilayah Bengkulu Selatan kita dari depot Panjang di Lampung.
Untuk Kota Bengkulu Seluma, Rejang Lebong masih bisa disuplai dari Pulau Baai," tutup Muhammad Farid Akbar.
Sementara itu antrean kendaraan membeli bahan bakar minyak (BBM), terjadi di seluruh jenis BBM yang dijual di SPBU, terutama di Arga Makmur.
Sedangkan Pertamina sudah menegaskan jika pasokan BBM di seluruh daerah di Bengkulu termasuk Bengkulu Utara sudah stabil.
BACA JUGA:Kamu Suka Begadang? Segera Hentikan Kebiasaan Buruk Itu, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Bahkan, panjangnya antrean ini dimanfaatkan oleh penjual BBM eceran di warung-warung untuk menjual BBM dengan harga tinggi.
Bahkan saat ini harga BBM eceran jenis Pertalite sudah dijual Rp20 ribu perliter dan Pertamax hingga Rp 25 ribu per liternya.