Direktur SPBU Datar Ruyung Idris menerangkan jika saat ini pasokan BBM sudah kembali normal.
SPBU mendapatkan pasokan 16 ton untuk Pertalite dan masing-masing 8 ton untuk Biosolar dan Pertamax.
BACA JUGA:Perempat Final Indonesia Open 2024: Dan, Gregoria Mariska Tunjung Pun Tumbang
“Jumlah tersebut sudah sama seperti jumlah pasokan semula sebelum ada pengalihan penyaluran dari Depo Pulau Baai ke Sumatera Barat,” terangnya.
Namun diakuinya saat ini jelang malam hari stok BBM di SPBU juga sudah habis.
Ini lantaran banyaknya kendaraan yang mengantre bahkan sebelum stok BBM tersedia.
“Itupun pengendara biasanya mengisi penuh BBM kendaraannya masing-masing sehingga memang peningkatan atau lonjakan pembelian ini yang menyebabkan terjadinya kekurangan stok,” terangnya.
BACA JUGA:Reptil Terbesar di Dunia! Berikut 5 Fakta Unik Buaya
Ia juga menegaskan jika SPBU saat ini tidak menjual BBM selain menggunakan kendaraan, termasuk BBM non subsidi jenis Pertamax.
Hal ini menghindari adanya spekulan yang menjual kembali BBM tersebut untuk eceran dengan harga yang tinggi.
“Saat ini kita menjual hanya untuk kendaraan.
Karena memang antrean sudah panjang dan kita tidak melayani pembelian dengan cara lain, apalagi dengan jerigen,” terangnya.
Sedangkan untuk pembelian BBM subsidi jenis Biosolar dan Pertalite tetap menggunakan barcode.
Sehingga pembelian BBM pada kendaraan terdata dan tidak memungkinkan dilakukan pembelian beberapa kali dalam satu hari.
“Kita menghindari kondisi antrean BBM ini terjadi semakin parah.