KORANRB.ID - Indonesia menduduki posisi ketiga setelah Vietnam dan Thailand untuk market ekspor dari Korea Selatan di sektor makanan dan minuman.
Per tahun, permintaan makanan asal Korea Selatan pun terus menggemuk.
Chief Representative Korea Agro Trade Center Jakarta Lee Seung Hoon mengatakan, karena itu pihaknya menggelar perhelatan exhibition di Indonesia.
Surabaya menjadi kota yang dipilih untuk memasifkan produk makanan dan minuman halal asal Korea Selatan.
BACA JUGA:Tips Mix and Match Outfit Iduladha ala Tokopedia dan ShopTokopedia
BACA JUGA:Evolusi Epson menuju “Engineered for Good”, Menjadi Lompatan Strategis
"Kami melihat Surabaya memiliki market yang positif selain Jakarta," ujar Lee dalam konferensi pers yang digelar di Pakuwon Trade Center Surabaya.
Diketahui, Pemerintah Indonesia berencana memimpin pasar sertifikasi halal ke arah yang lebih terstandardisasi dengan menggandeng negara lain.
Hal itu untuk mengembangkan pasar sertifikasi halal Indonesia ke tingkat yang lebih internasional. Dengan menerima standar sertifikasi Halal internasional.
Lee mengungkapkan, pihaknya berencana untuk memperkuat kerja sama internasional melalui Mutual Recognition Arrangement (MRA).
BACA JUGA:Pacu Industri Semen Berdaya Saing dan Berkelanjutan, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Pembangunan Astra Biz Center-IKN Diresmikan Presiden Joko Widodo
Sertifikasi silang halal adalah lembaga sertifikasi halal Indonesia mengakui sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi halal di negara lain.
"Karena standar atau prosedur sertifikasi halal mungkin berbeda di setiap negara, sertifikasi silang ditentukan setelah peninjauan dan konsultasi yang cermat," bebernya.
Pameran makanan dan minuman halal Korea Selatan di Surabaya itu melibatkan 6 importir. Menurut Lee, jumlah importir di luar itu masih banyak.