KORANRB.ID - Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di kota Demak, Jawa Tengah.
Masjid ini didirikan pada abad ke-15 oleh Wali Songo, khususnya oleh Sunan Kalijaga dengan dukungan dari Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak.
Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol awal penyebaran Islam di Jawa dan pusat kegiatan dakwah Wali Songo.
Masjid Agung Demak memiliki arsitektur yang unik dan penuh makna filosofis. Bangunannya terbuat dari kayu jati dengan gaya tradisional Jawa yang kental.
Atapnya berbentuk limas bersusun tiga yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan.
Struktur atap ini dikenal dengan sebutan "meru" yang terinspirasi dari arsitektur Hindu-Buddha sebelum Islam masuk ke Indonesia.
Tiang-tiang utama masjid, yang dikenal dengan sebutan "saka guru", berjumlah empat dan dibuat dari kayu jati utuh.
BACA JUGA:Tanggal 8 Juni 1.400 Tahun Silam, Hari Kesedihan Umat Islam se Dunia, Apa Itu?
Menurut legenda, salah satu saka guru dibuat oleh Sunan Kalijaga dari tatal (serpihan kayu) yang diikat menjadi satu.
Hal ini menunjukkan kemampuan dan kejeniusan Sunan Kalijaga dalam memanfaatkan bahan sederhana menjadi sesuatu yang monumental.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Demak berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat sekitar.
Pada masa kejayaannya, masjid ini menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan Islam.
Banyak ulama dan santri datang ke sini untuk belajar dan berdiskusi tentang agama Islam dan ilmu pengetahuan lainnya.
Masjid Agung Demak juga memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa.
Para Wali Songo, yang merupakan tokoh-tokoh utama dalam penyebaran Islam di Nusantara, sering berkumpul di sini untuk merumuskan strategi dakwah.