Puasa Sunnah
Sebelum Hari Raya Idul Adha, umat Muslim tidak diwajibkan untuk berpuasa secara khusus seperti di bulan Ramadhan. Namun, ada tradisi sunnah yang disebut Puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari sebelum Idul Adha. Puasa Arafah ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melakukan haji.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, serta memberikan pahala yang besar bagi yang menjalankannya. Bagi yang tidak berhaji, puasa Arafah ini bisa menjadi salah satu cara untuk ikut merasakan makna dan keberkahan dari ibadah haji. Jadi, meskipun tidak ada puasa wajib sebelum Hari Raya Idul Adha, namun terdapat tradisi puasa sunnah Arafah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi umat Muslim.
Untuk Tata cara salat Idul Adha memiliki persamaan dengan salat Idul Fitri dalam beberapa hal, tetapi ada juga perbedaan tertentu. Baik salat Idul Adha maupun Idul Fitri dilaksanakan pada waktu khusus setelah terbitnya matahari dan sebelum waktu shalat Dzuhur.
BACA JUGA:Ini 6 Jenis Olahraga Yang Direkomendasikan di Pagi Hari Hilangkan Stres
Keduanya terdiri dari dua rakaat, dengan satu takbiratul ihram. Takbir yang dilakukan pada salat Idul Adha dan Idul Fitri memiliki kemiripan, yakni pengulangan takbir sebanyak 7 kali dalam rakaat pertama setelah takbiratul ihram, dan 5 kali dalam rakaat kedua sebelum membaca Al-Fatihah.
Perbedaan Idul Adha dan Idul Fitri
Yang membedakan, yaitu niat salat Idul Adha berbeda dengan salat Idul Fitri. Niat untuk salat Idul Adha mencakup menyertakan niat khusus untuk Idul Adha, sementara salat Idul Fitri memiliki niat yang khusus untuk perayaan Idul Fitri.
Setelah salat Idul Adha, biasanya disertai dengan dua khutbah, sedangkan salat Idul Fitri hanya satu khutbah. Kemudian Dzikir yang dilakukan setelah salat Idul Adha memiliki ciri khas tersendiri, biasanya berkaitan dengan tema pengorbanan dan kesetiaan Nabi Ibrahim.
Meskipun ada kesamaan dan perbedaan, kedua hari raya tersebut tetap menjadi momen yang berharga bagi umat Muslim untuk berkumpul, merayakan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Yang terpenting adalah menjalankan salat sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan memahami makna dari perayaan tersebut dalam konteks agama Islam.