Penggunaan knalpot racing yang tidak sesuai dengan standar dapat mengakibatkan denda, tilang atau bahkan larangan berkendara.
3. Pengurangan Efisiensi Bahan Bakar
Knalpot racing dapat mengubah cara mesin bekerja yang biasa dipakai para pembalap dengan tujuan untuk mengoptimalkan kecepatan atau performa mesin.
Dampaknya konsumsi bahan bakar lebih boros sehingga kurang efisien dalam penggunaan bahan bakar yang mengurangi jarak tempuh per liter dan meningkatkan biaya operasional.
BACA JUGA:Persiapan Seleksi PPPK, Tenaga Non ASN di Jajaran Pemkab Bengkulu Tengah Ikuti Rakor
BACA JUGA:Persiapan Seleksi PPPK, Tenaga Non ASN di Jajaran Pemkab Bengkulu Tengah Ikuti Rakor
4. Potensi Kerusakan Mesin
Knalpot racing dapat mengubah dinamika aliran gas buang yang bisa mempengaruhi suhu operasional dan tekanan dalam mesin.
Hal ini bisa menyebabkan mesin bekerja lebih keras dari yang dirancang sehingga berisiko menyebabkan keausan yang lebih cepat dan potensi kerusakan serius pada komponen mesin.
5. Risiko Kesehatan Pengendara dan Lingkungan
Knalpot racing mungkin tidak dilengkapi dengan konverter katalitik yang berfungsi untuk mengurangi emisi berbahaya sehingga menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi dan berbahaya ketika terlepas ke udara.
Hal itu akan meningkatkan polusi udara dan risiko masalah kesehatan bagi pengendara serta masyarakat sekitar.
BACA JUGA:10 Jenis Senjata Api Serta Fungsinya, Jenis Ini yang Kerap Digunakan
BACA JUGA:DBD Mukomuko Tembus 411 Kasus, Upaya Dinkes Mukomuko
6. Masalah Asuransi dan Garansi
Modifikasi kendaraan, termasuk pemasangan knalpot racing seringkali tidak disetujui oleh perusahaan asuransi atau dapat membatalkan garansi kendaraan.