"Makan minyak kurangi serta minuman dingin itu kalau bisa juga dikurangi, banyak tidak baiknya," terang Joni.
BACA JUGA: Minggu 16 Juni, Pemprov Bengkulu Akan Bagikan 3 Ton Ikan Bandeng
BACA JUGA:Pisah Sambut Kajati Bengkulu, Gubernur: Terima Kasih untuk Pembangunan Bengkulu
Selain itu Joni mengimbau agar masyarakat olahraga yang cukup bisa membuat imun jadi kuat.
"Olahraga itu juga penting untuk menjaga kesehatan," jelas Joni.
Selain pola makan yang tidak dijaga ISPA juga dipengaruhi oleh cuca sebab dalam beberapa bulan awal 2024 cuacanya tidak menentu.
“Cuaca juga menjadi faktor penyebab penyakit ISPA,” ungkap Joni.
Joni menerangkan, pada 2023 lalu dari Januari hingga Desember tercatat kasus ISPA juga sangat tinggi.
Januari hingga Desember 2023 kasus ISPA di Kota Bengkulu mencapai 30.719 kasus.
“Kasus ISPA juga sangat banyak pada tahun lalu maka dari itu harus menjaga diri dengan baik,” pungkas Joni.
Diberitakan sebelumnya, penyakit ISPA di Provinsi Bengkulu, menagalami peningkatan dari 2023 lalu.
Bahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat dari Januari - Maret 2024, sudah ada 17.357 masyarakat Bengkulu yang menderita ISPA.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM., M.Si., menguraikan untuk wilayah penyebaran ISPA di Provinsi Bengkulu tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yakni mencapai 6.685 kasus.
Disusul oleh Kabupaten Seluma mencapai 2.561 kasus dan Bengkulu Utara 2.132 kasus.
Posisi berikutnya, Rejang Lebong 1.150 kasus, Kaur 846 kasus, Bengkulu Selatan 680 kasus, Kepahiang 480 kasus, dan Bengkulu Tengah 55 kasus.
"Secara keseluruhan, dari Januari hingga Maret menurut laporan di Program yang merupakan laporan bulanan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota sudah ada 17 ribuan kasus ISPA," kata Ruslian, Rabu, 1 Mei 2024.