Data tersebut, dibeberkan Ruslian merupakan hasil rekapitulasi kunjungan dan rawat jalan di rumah Sakit dan Puskesmas.
Secara umum, Ruslian menjelaskan penyakit ISPA disebabkan oleh virus influenza yang masuk ke tubuh ditandai dengan batuk dan pilek.
Jika tidak diobati, Ruslian menuturkan virus tersebut bisa menginveksi saluran pernapasan bagian atas.
"Sehingga jika mengalami demam, batuk pilek, tidak sembuh setelah makan obat ringan maka regera dibawa ke fasilitas kesehatan," imbaunya.
Ruslian juga menjelaskan, penyebab penyebaran ISPA ini bisa dikar nakan faktor cuaca dan imun tubuh yang rendah.
Pada saat cuaca yang tidak menentu dengan kondisi imun tubuh down, maka penyakit ISPA akan begitu gampang masuk ke tubuh.
"Penularannya juga melalui droplet atau percikan bersin dan batuk penderita yang terkena ISPA kepada yang belum terkena. Jadi, ISPA ini menular tapi bukan penyakit bawaan," imbuhnya.
Penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh musim kemarau ektrem.
Meski penyakit ISPA ini tidak terlalu berbahaya, ia menyarankan masyarakat tetap harus waspada.
Terutama jika sudah ada gejala yang menyerang, seperti batuk pilek, demam, dan indikasi lainnya.
"ISPA ini berkaitan dengan debu dan suhu. Dan yang paling diwaspadai itu pada anak-anak atau kelompok-kelompok rentan muda sakit, misalnya ya lansia atau yang memiliki penyakit asma," imbuh Ruslian.
Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama dalam kondisi kemarau dan polusi udara saat kerap terjadi saat ini, untuk selalu menggunakan alat pelindung diri.
Seperti halnya masker, topi, maupun baju lengan panjang. Serta ia menyarankan untuk tidak berlama-lama berada di luar rumah.
"Apalagi dengan angin yang kencang dan berdebu yang kerap terjadi. Ini rentan sekali," ungkapnya.
Selanjutnya, Ruslian juga menyarankan kepada masyarakat Bengkulu untuk minum air putih yang cukup serta sebanyak mungkin beristirahat. Selain itu, disampaikannnya untuk mengonsumsi vitamin.
"Itu salah satu upaya pencegahan kita," ujarnya.