Cerobong pembakaran adalah salah satu cara yang dipilih untuk mematuhi regulasi ini.
Dengan membakar gas buang, kilang minyak dapat mengurangi emisi senyawa berbahaya dan memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan pengawas.
Proses startup (memulai) dan shutdown (menghentikan) dalam kilang minyak adalah fase yang sangat kritis dan sering kali menghasilkan jumlah gas yang lebih besar dibandingkan operasi normal.
Selama fase ini, cerobong pembakaran memainkan peran penting dalam mengelola dan membakar gas-gas berlebih yang dihasilkan.
Tanpa adanya cerobong pembakaran, gas-gas ini bisa menyebabkan tekanan berlebih dan potensi bahaya lainnya.
Teknologi pembakaran di cerobong kilang minyak terus mengalami perkembangan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
Saat ini, banyak kilang minyak menggunakan teknologi flare yang lebih canggih, seperti sistem flare rendah emisi yang dirancang untuk mengoptimalkan proses pembakaran dan meminimalkan pembentukan senyawa berbahaya.
Selain itu, beberapa kilang juga telah mengadopsi teknologi pemulihan gas (gas recovery) yang memungkinkan sebagian besar gas yang seharusnya dibakar dapat didaur ulang dan digunakan kembali dalam proses produksi.
Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah gas yang harus dibakar, tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.