KORANRB.ID – Aksi balap liar (bali) yang sering meresehakan masyarkat Bengkulu, terindikasi ada unsur perjudian. Oleh sebab itu, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) berkomitmen akan membasmi bali yang kerap kali terjadi di Bengkulu.
Diungkapkan Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs. Armed Wiyaja, MH, melalui Dirlantas Polda Bengkulu, Kombes Pol H. Joko Suprayitno, pembasmian aksi bali di Provinis Bengkulu dilaksanakan berdasarkan perintah langsung dari Kapolda Bengkulu. Karena Kapolda Bengkulu sangat banyak mendapat masukan dari masyarkat yang resah terhadap bali, ditambah aksi bali berpotensi besar membahayakan keselamatan pengendara lain.
BACA JUGA:Cegah Balap Liar, Polisi Patroli Titik Rawan
Menurut Dirlantas, aksi bali tetap marak dilakukan, lantaran para pelaku ingin menunjukan eksistensinya maupun bengkelnya. Ia menduga. ada juga unsur perjudian di aksi bali tersebut. Sebab, kerap didapati informasi aksi bali menggunakan uang, antar kelompok maupun antar Bengkel untuk menunjukan bengkel mana yang paling hebat.
“Sebetulnya mereka tau, apa yang mereka lakukan sangat mengangu pengguna jalan lain, dan akan membahayakan orang lain dan diri mereka sindiri. Namun, mereka tidak peduli dengan hal tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA:Balap Liar Jadi Target Polisi
Hingga kemarin, setidaknya sebanyak 150 sepeda motor yang terlibat aksi bali diamankan oleh jajaran Ditlantas Polda Bengkulu. Dirlantas Polda Bengkulu menegaskan, akan menegakan hukum atas pelaku bali ini.
“Saya sudah sering katakan bahwa akan kami laksanakan penegakan hukum secara maksimal, kalau di undang-undangnya denda Rp 3 juta, maka kami akan laksanakan denda 3 juta, kalau di undang-undangnya pelaku balap liar bisa di kurung, maka akan kami lakukan kurungan. Hal ini demi terciptanya keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas,” tuturnya.
BACA JUGA:Sulit Cegah Aksi Balap Liar
Dirlantas juga mengimbau, guru-guru di sekolah dan orang tua agar dapat terus mengingatkan anak-anaknya. Karena, untuk membasmi bali di Bengkulu tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, harus dilakukan secara bersama-sama, agar bali di Bengkulu benar-benar hilang.
“Saya mengimbau kepada pelaku balap liar, suatu saat mereka akan menjadi orang tua dan punya anak. Maka mari dari sekarang untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, dengan belajar beribadah yang tekun daripada melakukan balap liar,” tutupnya. (eng)