KORANRB.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur mencatat, sepanjang 2023 lalu ada 9 warga Kaur yang positif mengidap penyakit mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Karena kasus di tahun 2023 yang cukup tinggi, Dinkes di tahun ini akan lebih waspada lagi.
Terutama untuk terus melakukan pengecekkan terhadap, anggota keluarga atau kerabat dekat orang yang sebelumnya dinyatakan positif mengidap HIV tersebut.
Beruntungnya, hingga Juli di tahun ini, belum ada lagi laporan atau hasil skrining ulang yang menyatakan bahwa warga Kaur dinyatakan positif HIV.
BACA JUGA:30 Mahasiswa UGM KKN di Kabupaten Kaur Selama 50 Hari, Ini Desa Penempatannya
Meskipun demikian, pengawasan ketat tetap harus dilakukan karena dikhawatirkan ada warga dari luar Kaur yang membawa penyakit HIV ke Kaur tanpa sepengetahuan dari Dinkes.
"Tahun ini belum ada lagi laporan warga yang positif HIV, tapi pengawasan ketat tetap kita lakukan," kata Sub Koordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau P2P Dinkes Kaur Beni Siska Sari, S.Km Rabu, 3 Juli 2024.
Benni menjelaskan, 9 warga Kaur yang positif HIV tersebut tersebar di tiga kecamatan yang berbeda yakni Kecamatan Padang Guci Hulu, Kecamatan Maje dan Kecamatan Semidang Gumay.
Semuannya telah mendapatkan perawatan, intensif dengan dirujuk ke RSUD Bengkulu dan sampai dengan saat ini masih melakukan rawat jalan di tempat tinggalnya masing-masing.
BACA JUGA:Kawal Hak Pilih, Bawaslu Kabupaten Kaur Dirikan Posko Pengaduan
"Semua yang mengidap HIV telah mendapatkan perawatan, namun ada 1 orang yang pindah ke Banten jadi laporannya kita langsung serahkan ke Banten," ujar Benni.
Dia mengungkapkan, rata-rata warga yang mengidap HIV tersebut mendapatkan penyakit karena melakukan hubungan badan dengan orang yang tidak dikenalnya di Kota Bengkulu.
Mirisnya lagi ada juga beberapa yang mengidap HIV ini adalah orang yang sudah cukup berumur bukan cuma anak muda.