KOTA MANNA, KORANRB.ID - Jembatan sentra produksi pertanian di Desa Lawang Agung (LA), Kecamatan Kedurang, putus kemarin (15/11). Penyebabnya, debit air sungai Kedurang meluap karena hujan deras.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Hen Yepi S.Pi mengatakan taka da korban jiwa dalam musibah putusnya jembatan tersebut. Hanya saja, akses masyarakat menuju ke lahan pertanian, lumpuh.
Jembatan yang menjadi akses utama petani Desa Lawang Agung tersebut putus dan hanyut terbawa arus sungai air Kedurang yang meluap sejak Rabu (15/11) dinihari.
"Tim BPBD sudah ke lokasi (jembatan putus red). Pemerintah sedang mencari solusi terbaik untuk penanggulangan,’’ ujar Hen.
BACA JUGA: Waspada Melintas di Jalan Padang Panjang
Jembatan yang hanyut memiliki panjang 20 meter dan lebar 3 meter. Menurut Hen, jembatan tersebut pernah rusak. BPBD BS sudah mengusulkan untuk rehab lantai dan rangka jembatan pada tahun anggaran 2024 mendatang.
Berhubung saat ini kondisinya sudah putus total, jadi tidak memungkinkan lagi untuk rehab biasa. ‘’Tak mungkin lagi hanya direhab, harus dibangun jembatan baru,’’ sebutnya.
Hen berharap masyarakat sabar menunggu hingga dibangun jembatan baru. Mengingat, jika untuk pembangunan baru, tentu biaya yang akan dikeluarkan jauh lebih besar.
‘’BPBD BS akan berusaha semaksimal mungkin. pPastinya akan rekonstruksi ulang. Yang jelas, kami imbau masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah banjir," demikian Hen.(tek)