Desak Pemerintah Bangun Jembatan Desa Penanding, Sudah 2 Tahun Hanyut
GUNAKAN RAKIT: Para petani mengangkut hasil perkebunan menyeberangi sungai dikarenakan jembatan putus--Foto: Jeri Yasprianto.Koranrb.Id
BENTENG,KORANRB.ID - Hingga saat ini pembangunan jembatan di Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah tak kunjung direalisasikan. Padahal rentang waktu jembatan tersebut ambruk, sudah 2 tahun lamanya.
Hal ini membuat warga sekitar mengeluh, mengingat jembatan tersebut sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup mereka.
Untuk diketahui, jembatan sepanjang 60 meter tersebut hanyut pada tahun 2022 lalu akibat diterjang banjir bandang.
Kepala Desa Penanding, Tusim mengungkapkan, warga selalu menyampaikan keluhan kepada dirinya terkait kapan realisasi pembangunan jembatan tersebut.
BACA JUGA:Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Komitmen Tingkatkan Layanan dan Target PAD
BACA JUGA:Dana Banpol Tahap II Dibayar di 2025 Untuk Parpol Pemenang Pemilu 2024
Karena jembatan tak kunjung dibangun, warga yang memiliki kebun di seberang sungai harus menggunakan rakit yang terbuat dari bambu untuk membawa hasil kebun.
“Kami sangat membutuhkan jembatan tersebut. Sebab jembatan tidak hanya untuk ke kebun, tetapi juga memperpendek jarak tempuh ke Kecamatan Semidang Lagan. Karena itu kami sangat berharap pembangunan disegerakan," sampai Tusim.
Di sisi lain, para petani yang memiliki kebun di sebdrang sungai harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi. Khususnya petani yang tidak memiliki rakit.
Mereka harus menyewa rakit untuk mengangkut hasil kebun mereka. Sekali menggunakan rakit untuk menyeberangi Sungai, biaya yang dikeluarkan Rp10 ribu.
BACA JUGA:Ancaman Banjir Rob, Jalinbar Bengkulu Utara Dipasang Pengaman Pantai
Belum lagi nyawa warga yang menjadi taruhannya apabila menggunakan rakit tersebut saat arus sungai sedang deras.
“Pada intinya kami sangat berharap kepada Pemkab Bengkulu Tengah untuk memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut. Karena semua ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat,” pungkasnya.