SELUMA, KORANRB.ID – Mahasiswa yang pergi meninggalkan Sekretariat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat menjadi viral di sosial media dan media massa.
Berdasarkan keterangan Ketua kelompok KKN 149, yakni RDA, sebelumnya proses KKN berjalan dengan lancar dan diterima baik oleh masyarakat setempat.
Namun setelah berjalan beberapa hari, ada beberapa oknum pemuda desa yang mengusik dan memberikan beberapa ancaman sehingga mengganggu proses berjalannya KKN.
“Selama 7 hari di lokasi tersebut, beberapa pemuda desa datang dengan keadaan mabuk, ada satu malam pemuda tersebut membawa tuak dan speaker organ masuk ke dalam sekretariat,” ungkap RDA.
RDA mengaku, oknum pemuda tersebut meminta agar mahasiswa-mahasiswi yang menjalani KKN untuk menyambut mereka.
BACA JUGA:Putra Presiden Jokowi Dukung Rohidin Mersyah Duet dengan Meriani di Pilgub Bengkulu 2024
Oknum tersebut akan memberontak jika mahasiswi anggota KKN tidak menemani kedatangan mereka yang berkunjung hingga larut malam.
Bahkan diungkapkan RDA, pemuda desa kerap datang hingga pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB.
Atas hal tersebut, mahasiswa KKN sempat melaporkan masalah tersebut ke Imam Masjid, Tokoh Masyarakat, tetangga, pemilik rumah (Sekretariat) hingga ke kepala desa.
“Setiap malam mereka mendatangi sekre kami, sebenarnya tidak masalah. Namun karena banyak anggota yang wanita maka waktunya kami batasi hingga pukul 23.00 WIB. Namun sepertinya mereka tersinggung dan merasa tidak dihargai,”papar RDA.
RDA juga mengaku selama di desa tersebut, mahasiswi terus mendapatkan ancaman. Sebenarnya RDA dan rekan-rekan mengaku sangat senang berada di Desa Air Latak, Kabupaten Seluma.
Namun mereka mengaku tidak mendapat jaminan keamanan yang pasti dari Kepala Desa Air Latak, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan kegiatan KKN di desa tersebut.