KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong meresmikan jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Sindang Beliti Ilir sebagai bagian dari upaya memperlancar akses ekonomi di daerah pelosok.
Jembatan ini menghubungkan Desa Lubuk Belimbing I dengan Lubuk Belimbing II, yang sebelumnya hanya dapat diakses melalui jembatan gantung tua yang sudah tidak memadai.
Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM yang meresmikan langsung jembatan tersebut menjelaskan bahwa Kecamatan Sindang Beliti Ilir merupakan salah satu daerah di Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki potensi ekonomi besar, namun terhambat oleh keterbatasan infrastruktur.
Sebelum adanya jembatan baru ini, masyarakat Desa Lubuk Belimbing I dan Desa Lubuk Belimbing II harus menggunakan jembatan gantung yang sudah dibangun sejak tahun 1961.
BACA JUGA:Jalan Penghubung UPT Kota Padang Segera Dibangun, Bupati Rejang Lebong Tandai Titik Nol
BACA JUGA:Jalan Penghubung UPT Kota Padang Segera Dibangun, Bupati Rejang Lebong Tandai Titik Nol
“Kondisi jembatan gantung yang sudah tua ini sering kali menghambat aktivitas transportasi, baik untuk pengangkutan barang maupun mobilitas penduduk,” ungkap Bupati.
Diungkapkan Bupati, pembangunan jembatan ini dilakukan dalam dua tahun anggaran, yakni dari tahun 2022 hingga 2023, dengan total anggaran mencapai Rp12 miliar.
Jembatan ini merupakan jembatan rangka baja yang memiliki panjang 50 meter dan lebar 3,5 meter.
“Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dasar yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” jelas Bupati.
BACA JUGA:Banyak Sekolah di Rejang Lebong Sepi Peminat, Tahapan PPDB Berakhir
BACA JUGA:Terdakwa Korupsi Proyek Lab RSUD Curup Dituntut Berbeda, Konsultan Pengawas Paling Tinggi
Dengan adanya jembatan baru ini, diharapkan dapat memperlancar akses transportasi barang dan orang di daerah tersebut.
Jembatan ini akan memudahkan pengangkutan hasil pertanian dan produk lainnya dari Desa Lubuk Belimbing I dan Desa Lubuk Belimbing II ke pasar-pasar di wilayah Kota Padang dan sekitarnya.
“Selain itu, akses yang lebih baik juga akan mendorong perkembangan sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan dan jasa,” ujarnya.