BACA JUGA:Tambahan Kuota CPNS Kaur Masih Belum Diakomodir KemenPAN-RB
Ciptakan jadwal harian yang terstruktur yang mencakup waktu untuk bermain, belajar, makan, dan istirahat.
Dengan mengetahui apa yang diharapkan dan kapan, anak-anak cenderung lebih mudah beradaptasi dan mengatur energi mereka.
Anak yang aktif tidak hanya membutuhkan aktivitas fisik, tetapi juga tantangan mental.
Berikan mereka mainan atau permainan yang merangsang pikiran mereka, seperti puzzle, permainan memori, atau proyek seni.
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Targetkan Rp19,28 Miliar dari 19 Jenis Pajak
Buku cerita yang menarik dan kegiatan membaca juga bisa menjadi cara yang baik untuk menenangkan mereka sambil tetap mengaktifkan otak mereka.
Anak yang aktif sering kali memiliki keinginan besar untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ajak mereka bermain dengan teman-teman sebayanya dan ajarkan keterampilan sosial dasar, seperti bergantian, berbagi, dan bekerja sama.
Mengikuti kegiatan kelompok seperti pramuka atau klub hobi juga bisa membantu mereka belajar bersosialisasi dan bekerja dalam tim.
BACA JUGA:7 Guru ASN di Bengkulu Selatan Cerai, Ini Penyebabnya
Meskipun anak yang aktif cenderung selalu bergerak, mereka juga perlu belajar bagaimana cara menenangkan diri.
Ajarkan teknik relaksasi sederhana seperti pernapasan dalam, yoga anak, atau meditasi ringan.
Ini dapat membantu mereka mengelola stres dan emosi serta mengembangkan kemampuan untuk tenang dan fokus.
Selain itu, anak-anak aktif sering kali mendapat kritik karena perilaku mereka yang dianggap terlalu berlebihan.
BACA JUGA: Pendaftaran 1.000 CASN di Mukomuko Belum Ada Jadwal