Opini oleh : Syaiful Anwar.AB (Dosen Unihaz Bengkulu)
KORANRB.ID - Pada masa Pilkada serentak ini, orang banyak kepingin jadi pemimpin. Apakah mau jadi Gubernur, Bupati, Walikota, camat dan seterusnya.
Seorang pebisnis merasa banyak uang mau jadi Kepala Daerah, seorang anggota partai dan berduit kepengen pula jadi Kepala Daerah.
Adapula orang yang merasa tokoh atau ditokohkan dan berpengaruh bergaya seperti negarawan, kepengen juga merasakan menjadi pejabat negara.
Untuk itu senmua mari kita telusuri pengertian pengusaha, negarawan dan politikus itu apa?
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Spesies Ikan yang Coraknya Seperti Hewan Lain, Ada Ikan Harimau Indonesia
Pebisnis adalah sebutan bagi orang-orang yang terlibat dalam usaha yang bertujuan menghasilkan laba, umumnya dalam pengelolaan sebuah Perusahaan.
Perusahaan didirikan dengan tujuan utama yaitu untuk mencari keuntungan dengan memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan.
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.
Selanjutnya negarawan adalah menurut kamus elektronik bahasa Indonesia menyebutkan ; negarawan/ne·ga·ra·wan/n ahli dalam kenegaraan; ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan.
BACA JUGA:Dukcapil Pelayanan Eksklusif Adminduk Difabel dan Lansia, Epin: Stok Blangko Aman
Sedangkan Berdasarkan pendapat para dapat disimpulkan, politik adalah suatu kegiatan atau cara untuk mendapatkan kekuasaan untuk memimpin dalam masyarakat dan masyarakat ikut andil dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan dalam memilih pemimpinnya.
Sedangkan orangnya sering disebut sebagai politikus!
Mari kita cermati perbedaan karakteristik ketiga tokoh Pengusaha, negarawan dan politikus. Seorang pengusaha selalu berorientasi bagaimana memperoleh keuntungan dengan maksimal dan berupaya mencapai efisiensi yang tinggi.
Pengusaha berusaha untuk mencapai kesejahteraan pemilik dan karyawannya, kalau toch harus berbagi paling mengeluarkan dana pertanggungjawaban social saja(Corporate Social Responsibily/CSR). Secara teoritik, cara berpikir pengusaha cenderung Mikro ekonomi.