SELUMA, KORANRB.ID - Operasional kolam Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Seluma sudah tak lagi optimal. Selain karena faktor pasokan air yang minim, kolam BBI juga mengalami sejumlah kerusakan karena faktor usia dan kurang perawatan.
Untuk mengoptimalkan fungsi BBI, tentu butuh biaya rehabilitasi yang tak kecil. Tidak memungkinkan bila ditanggung oleh APBD Kabupaten Seluma yang terbilang kecil itu.
Karena itu pula, Dinas Perikanan Kabupaten Seluma mengajukan proposal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendapatkan anggaran rehab BBI.
BACA JUGA:Jonaidi, SP Lestarikan Budaya Kabupaten Seluma, 40 Tim Ikut Lomba Tari Adat Suku Serawai
BACA JUGA:Peringatan HUT PPI Ke-1 Akan Diikuti 200 Anggota, Achmad Sardi: Kontribusi Membangun Bengkulu
Kepala Dinas Perikanan Seluma, Zuraini, SP, M.Si melalui Kabid Budidaya, Novita Eka Erianti, S.Sos, M.Si mengatakan jika tidak dilakukan rehabilitasi, maka proses budidaya ikan air tawar tidak akan berjalan maksimal.
"Jika menggunakan APBD saya rasa kecil kemungkinan, karena anggarannya cukup besar. Maka dari itu kita coba melalui proposal yang kita ajukan ke KKP,” ungkap Novita.
Jika nantinya proses rehabilitasi BBI yang berada tepat disamping Bendungan Seluma tersebut terealisasi maka akan menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Karena BBI akan dapat menjual bibit ikan air tawar kepada masyarakat dengan harga lebih rendah. Jika harga yang ditawarkan lebih rendah, tentunya peminat akan banyak.
“Untuk bibit ikan yang ada di kolam BBI biasanya meliputi ikan nila, lele dan ikan patin. Adanya rehabilitasi kolam BBI mampu menjadi tolak ukur perkembangan budidaya ikan di Kabupaten Seluma, terutama ikan air tawar,” jelas Novita.
BACA JUGA:Ajukan 90.500 Hektare Lahan Sawit Masyarakat Bersertifikat ISPO, Syarat Eskpor CPO
BACA JUGA:Sertifikat Elektronik Mulai Diterapkan Kantah Mukomuko, Progres PTSL Mendekati 100 Persen
Sementara itu, untuk usulan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 dari pemerintah pusat khusus bidang perikanan dan kelautan, Kepala Diskan Seluma, Zuraini menyebut, total anggaran yang diusulan mencapai Rp23 miliar.
Peruntukkannya, pembangunan/rehab Unit perbenihan, pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha nelayan skala kecil.
Kemudian pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidaya ikan skala kecil.