“Ketiga, sosialisasi ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengevaluasi visi dan misi bapaslon. Dengan mendengarkan pemaparan langsung dari bapaslon, masyarakat dapat menilai sejauh mana calon kepala daerah memiliki komitmen dan kemampuan untuk melaksanakan rencana pembangunan yang telah mereka susun,” beber Eiis.
Lebih lanjut Eiis mengatakan, salah satu tantangan dalam pelaksanaan sosialisasi visi dan misi ini adalah memastikan bahwa semua bapaslon hadir dan memaparkan visi dan misi mereka secara transparan.
KPU harus memastikan bahwa undangan ini sampai kepada semua pihak yang berkepentingan dan memberikan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan sosialisasi.
“Selain itu, KPU juga harus memastikan bahwa sosialisasi ini dilakukan secara adil dan tidak memihak. Setiap bapaslon harus diberikan kesempatan yang sama untuk memaparkan visi dan misi mereka. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan kredibilitas proses pemilihan kepala daerah,” papar Eiis.